<i>Update</i> COVID-19 Per 23 Juni: Kasus Masih Tinggi Disebabkan Penelusuran Kontak dan Tes Masif
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Foto: Dok Gugus Tugas)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memaparkan perkembangan kasus per Selasa, 23 Juni pukul 12.00 WIB. Terjadi penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.051 pasien hari ini. Total kasus positif menjadi 47.896 orang.

Yuri mengaku tren kasus COVID-19 belum menunjukkan penurunan. Hal itu, kata dia, disebabkan oleh upaya pemeriksaan yang lebih masif disertai dengan penelusuran kontak yang lebih agresif. 

"Hasil kontak tracing kami lakukan dengan lebih agresif dilanjutkan dengan melaksanakan pemeriksaan yang lebih masif," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa, 23 Juni. 

Pemeriksaan secara masih dilakukan bagi daerah yang kasus positif tinggi. "Atau rata-rata kasus berjumlah per 100.000 penduduknya masih cukup tinggi," kata dia. 

Kemudian, pasien meninggal hari ini bertambah 35 orang, sehingga menjadi 2.535 pasien. Ada penambahan sebanyak 506 pasien sembuh, sehingga total menjadi 18.241 pasien. 

Hari ini, angka kasus baru terbanyak kembali berada di Provinsi Jawa Timur dengan 258 kasus, sehingga totalnya mencapai 10.115 orang. Lalu, provinsi terbanyak kedua berada di DKI Jakarta dengan kenaikan 160 kasus dan total menjadi 10.250 kasus. Meski begitu, jumlah akumulasi kasus COVID-19 di DKI masih menjadi yang tertinggi. 

Kemudian, Sulawesi Selatan dengan kenaikan 154 kasus dan total 4.062 kasus, Sumatera Utara dengan kenaikan 117 kasus dan total 1.232, serta Papua dengan kenaikan 55 kasus dan total 1.495 kasus.

Dari 34 Provinsi yang melaporkan, ada 18 provinsi melaporkan kasus baru di bawah 10. Dari provinsi tersebut, 8 di antaranya melaporkan bahwa hari ini tidak ada penambahan kasus baru. 

"Bahkan, beberapa provinsi melaporkan kasus sembuh lebih banyak dibanding dengan kasus positif terkonfirmasi," ucap Yuri.

Lebih lanjut, total spesimen yang sudah diperiksa sebanyak secara akumulatif sebanyak 666.219. Rinciannya, 652.885 spesimen diperiksa menggunakan RT-PCR dan 15.334 spesimen diperiksa menggunakan tes cepat molekuler (TCM).

Pemeriksaan ini dilakukan di 121 laboratorium real time polymerase chain reaction (RT-PCR) aktif, 99 laboratorium TCM, dan 249 laboratorium jejaring.

Kemudian, data pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini masih diawasi mencapai 13.384 orang. Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dipantau mencapai 47.896.