JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu Puskesmas terus diperkuat dan nantinya berperan aktif memantau orang dalam pengawasan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG) di masa pandemi COVID-19.
"Saya minta fasilitas kesehatan di tingkat pertama yaitu puskesmas harus diperkuat lagi. Kita punya 10.134 puskesmas dan empat ribu di antaranya dengan fasilitas rawat inap," kata Jokowi dalam rapat terbatas mengenai percepatan penanganan COVID-19 yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 18 Mei.
Selain menguatkan puskesmas, Jokowi juga meminta agar dokter praktik keluarga dan klinik pratama yang melayani Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga diefektifkan.
Tujuannya, agar dokter praktik keluarga, klinik pratama, dan puskesmas bisa bekerjasama untuk melakukan pengujian dan pelacakan orang yang diduga terjangkit COVID-19 dalam upaya mencegah penyebaran virus yang berasal dari Kota Wuhan, China tersebut.
"Ini betul-betul harus diefektifkan. Sehingga puskesmas dan jaringannya bisa diaktivasi menjadi simpul dalam pengujian sampel, pelacakan dalam penelusuran kasus COVID-19 di wilayah itu," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
"Juga menjadi simpul pemantauan ODP dan OTG," imbuhnya.
BACA JUGA:
Selain itu, Jokowi juga meminta peran serta dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di tengah masyarakat atau di tingkat RT/RW atau desa terus ditingkatkan.
Karena, dari laporan para gubernur provinsi, yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun tidak, yang paling efektif membantu pengendalian penyebaran birus ini adalah unit masyarakat paling bawah.
Sehingga dia meminta kepada para kepala daerah untuk terus melakukan penguatan terhadap gugus tugas yang ada di tingkat masyarakat tersebut.
"Saya minta kepada seluruh menteri terkait, saya minta kepada seluruh kepala daerah untuk memperkuat gugus tugas di tingkat RT/RW atau desa atau di Bali ada namanya Desa Adat. Ini penting sekali, kuncinya di sini," tuturnya.