Bagikan:

JAKARTA - Temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Yogyakarta mengalami kenaikan tajam di awal pekan ini. Pemda meminta masyarakat untuk kembali disiplin menjalankan protokol kesehatan setelah banyak aktivitas yang kembali normal.

"Di awal pekan ini, kenaikan kasus memang cukup tinggi. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya. Bisa jadi, protokol kesehatan mulai diabaikan," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah, Rabu 20 Juli dikutip dari Antara.

Berdasarkan data corona.jogjakota.go.id, pada Selasa (19/7), di Kota Yogyakarta terdapat tambahan 60 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan sembilan pasien dinyatakan sembuh tanpa ada pasien meninggal dunia. Dengan demikian, total kasus aktif tercatat 110 kasus.

Sehari sebelumnya, Senin (18/7), tambahan kasus terkonfirmasi positif di Kota Yogyakarta juga tercatat dua digit, yaitu 23 kasus.

Selain protokol kesehatan yang mungkin mulai diabaikan, faktor yang juga bisa menjadi pemicu meningkatnya kasus di Kota Yogyakarta adalah interaksi dan aktivitas yang kembali berjalan normal serta perjalanan ke dan dari luar daerah.

Lana mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik termasuk memakai masker agar meminimalisasi potensi tertular virus.

Terkait perkiraan kenaikan kasus pada akhir Juli hingga Agustus, Lana menyebut sudah melakukan antisipasi salah satunya meminta rumah sakit untuk waspada dan tetap menyediakan ruangan isolasi.

Selter penanganan COVID-19 yang dikelola Pemerintah Kota Yogyakarta juga tidak ditutup.

“Selain itu, kami juga sedang mendata masyarakat yang mungkin belum menjalani vaksinasi booster karena vaksinasi bisa memberikan kontribusi pada pengendalian kasus,” katanya.

Dimungkinkan, lanjut Lana, Pemerintah Kota Yogyakarta akan kembali membuka sentra vaksinasi booster apabila banyak masyarakat yang membutuhkan.

“Untuk sekarang ini, layanan vaksinasi bisa diakses di puskesmas terdekat. Hanya saja, tidak dilakukan setiap hari karena jumlah warga yang mengakses sedikit,” katanya.

Sebelumnya, Sekda Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, pemerintah tetap mempertahankan alokasi anggaran untuk kebutuhan penanganan COVID-19.

“Bagaimanapun juga, kondisi saat ini tetap dalam konteks PPKM, masih ada pembatasan yang diberlakukan,” katanya.

Berbagai kebijakan terkait optimalisasi pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi untuk masuk ke pusat perbelanjaan dan tempat publik, lanjut Aman, diharapkan dapat dipatuhi dan pemerintah akan melakukan pengawasan lintas sektor.