JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memaparkan perkembangan kasus per Kamis, 16 Mei pukul 12.00 WIB. Terjadi penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 973 pasien hari ini. Total kasus positif menjadi 20.162 orang.
Yuri menyebut, penambahan kasus konfirmasi positif per hari ini merupakan kenaikan angka tertinggi dalam satu hari selama masa penanganan COVID-19.
"Peningkatan ini luar biasa dan peningkatan ini lah yang tertinggi. Peningkatan yang tertinggi ini terjadi di Jawa Timur," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis, 21 Mei.
Jika melihat data persebaran, Provinsi Jawa Timur memiliki kenaikan angka paling tinggi dibanding provinsi lain, yakni 502 orang, dengan total akumulasi kasus positif mencapai 2.999.
Bahkan, kenaikan kasus di Jawa Timur melangkahi DKI Jakarta sebagai provinsi yang kenaikan angka kasus paling tinggi se-Indionesia. Per hari ini, DKI hanya mengalami kenaikan 65 kasus, dengan total 6.301 kasus.
"Kasus baru ini muncul akibat adanya kelompok rentan yang tertular dari orang lain yang membawa virus ini," ucap Yuri.
Oleh karena itu, Yuri menganjurkan masyarakat untuk lebih serius mencegah penularan COVID-19 dengan selalu mengenakan masker tiap keluar rumah, mencuci tangan mengenakan sabun, dan hindari berkumpul dengan menjaga jarak minimal satu meter dari orang lain.
Update Infografis percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia per tanggal 21 Mei 2020 Pukul 12.00 WIB. #BersatuLawanCovid19 pic.twitter.com/eVG758DFRZ
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) May 21, 2020
Meski demikian, ada kabar baik yang patut didengar. Di mana pasien sembuh kian bertambah sebanyak 263 pasien, dengan total menjadi 4.838 orang. Jumlah ini telah melewati kasus kematian COVID-19, yang hingga saat ini tercatat sebanyak 1.278 pasien.
"Adapun faktor penyakit penyerta yang memperburuk kondisi pasien meninggal dunia yakni komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru," imbuh Yuri.
Kemudian, data pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini masih diawasi mencapai 11.066 orang. Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dipantau mencapai 50.187.
Lebih lanjut, pemerintah telah melakukan uji spesimen cairan liur (swab) atau Polymerase Chain Reaction (PCR) dan tes molekuler cepat (TCM) sebanyak 219.975 kali pemeriksaan. Jumlah kasus yang diperiksa sebanyak 160.374 orang. Jumlah laboratorium pemeriksaan RT-PCR mencapai 61 laboratorium dan TCM 34 laboratorium.