Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati prihatin dengan kasus COVID-19 pada anak-anak meningkat tajam di DKI Jakarta.

Orang tua diminta lebih fokus dan perhatian dalam menjaga anak-anaknya untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, serta menjaga asupan nutrisi bagi buah hatinya.

“Kasus COVID anak-anak meningkat tajam dan ini menjadi keprihatinan kita semua. Apalagi anak berisiko tinggi terpapar,” ujar Mufida kepada wartawan, Jumat, 25 Juni.

Berdasarkan situs corona.jakarta.go.id, per Rabu, 23 Juni, akumulasi kasus anak sudah mencapai 59.741 kasus. Dengan rincian, 46.330 kasus pada anak usia 5-18 tahun, 10.726 kasus pada anak usia 1 - 4 tahun, dan 2.685 kasus pada anak usia di bawah 1 tahun.

Atas kasus COVID-19 yang semakin melonjak tajam ini, Mufida mengajak para orang tua bisa membatasi anggota keluarganya untuk tidak banyak beraktivitas di ruang publik yang terbuka seperti mall, pasar dan area wisata.

Sebab, menurutnya, meskipun bepergian dengan bermasker, tetap anak-anak sangat rentan ketika bergerak. Serta pastinya tidak ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Virus sangat cepat penularannya. Apalagi varian baru COVID-19 Delta saat ini menimbulkan kekhawatiran ekstra karena berpotensi menyerang anak-anak," sebutnya.

"Data pun menunjukkan varian Delta menyerang pasien dengan rentang usia di bawah 18 tahun pada sejumlah daerah yang mengalami lonjakan kasus COVID, termasuk di Jakarta,” ujar legislator Jakarta itu.

Terlebih pada Kamis, 24 Juni, kasus COVID-19 di Jakarta telah memecahkan rekor kasus harian dengan 7.505 kasus. Diluar dugaan adalah sebanyak 15 persen atau 1.112 kasus Covid diantaranya diderita anak-anak.

“Dari hari ke hari saat ini meningkat kasus COVID anak. Kamis kemarin ada 830 kasus anak usia 6-18 tahun dan 282 kasus adalah anak usia 0-5 tahun. Diduga anak-anak yang terkena Covid-19 berasal dari cluster keluarga dan tertular dari orang tuanya,” jelas Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS ini.

Untuk itu, Mufida berharap orang tua lebih ekstra waspada dan lebih menjaga anak-anaknya seiring meningkatnya jumlah kematian anak akibat virus corona. Dimana kasus COVID-19 anak di Indonesia mencapai tingkat kasus tertinggi di dunia.

“Indonesia telah melewati pandemi Covid lebih dari setahun. Namun penanganan COVID-19 belum bisa tertangani dengan baik. Penerapan PPKM Mikro pemerintah pusat pun belum membuktikan dapat mengendorkan laju kasus COVID di Indonesia. Ini adalah kasus serius,” tegas Mufida.