Orangtua Sakit Parah di Kampung, Sekeluarga Pekerja Migran Indonesia di Sabah Nekat Pulang Lewat Jalur Ilegal
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

NUNUKAN - Belasan pekerja migran Indonesia (PMI) dari Kalabakan, Sabah, Malaysia, pulang melalui jalur ilegal di Kecamatan Seimenggaris, Nunukan, Kaltara. Mereka nekat pulang lewat jalur ilegal karena terdesak kondisi orangtua.

Mereka beralasan orang tuanya di kampung di Kabupaten Nagekeo, NTT, sedang sakit keras dan kini sedang dirawat di rumah sakit setempat.

Rafael Noi (58) PMI yang bekerja di perusahaan kelapa sawit di Kalabakan, Sabah, Senin, mengakui keinginannya tiba di kampung halamannya di NTT karena mendapatkan kabar, ibunya sedang sakit parah.

Sehubungan kabar tersebut, dia bersama istri, dua anak, menantu dan tiga cucunya memilih pulang menggunakan jalur ilegal di Kecamatan Seimenggaris.

Namun saat melintas di perbatasan Indonesia-Malaysia di Serudong- Seimenggaris tertangkap oleh prajurit Satgas Pamtas Yonarhanud 16/SBC/3 Kostrad pada Jumat, 19 Juni.

Akhirnya, belasan PMI ini ditampung di Rusunawa Nunukan sebelum dipulangkan ke kampung halamannya oleh Badan Perlindungan PMI (BP2MI) Nunukan.

"Sebenarnya kami pulang itu karena orangtua sakit keras di kampung. Jadi saya melalui jalur ilegal karena mau cepat sampai di kampung," ujar Rafael Noi dikutip Antara, Senin, 21 Juni.

Mereka pun berharap secepatnya pulang ke kampung halamannya untuk menemui orang tuanya yang sakit dan sedang dirawat di rumah sakit. Hanya saja, mereka belum bisa dipulangkan karena harus menunggu hasil pemeriksaan PCR dari RSUD Nunukan.

Rafael yang berasal dari Desa Olakile, Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo, NTT, ini menerangkan pulang ke kampung halamannya bersama dua cucunya yang masih bayi berjenis kelamin perempuan dan laki.

Kepala BP2MI Nunukan Kombes Hotma Viktor Sihombing membenarkan sebanyak 15 PMI yang diamankan oleh Satgas Pamtas Yonarhanud 16/SBC/3 Kostrad di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Seimenggaris.

Berhubung karena belasan PMI ini tertangkap oleh prajurit Satgas Pamtas maka pemulangannya ke kampung halamannya menjadi tanggung jawab BP2MI Nunukan.

Rencana pemulangan belasan PMI tujuan NTT setelah hasil pemeriksaan PCR kedua telah dikeluarkan oleh Satgas Penanganan COVID-19 Nunukan.