JAKARTA - Beberapa waktu lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Ibu Kota tengah memasuki fase genting COVID-19. Hal ini disampaikan saat mengumumkan perpanjangan PPKM mikro sampai 28 Juni Mendatang.
Lonjakan kasus aktif dalam beberapa hari terakhir berada pada kisaran 2.000 kasus setiap harinya. Hal ini membuat seluruh pihak harus lebih waspada mencegah Ibu Kota masuk ke fase genting pascalibur Hari Raya Idulfitri.
"Ibu Kota kini dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra. Bila kondisi sekarang tak terkendali, kita akan masuk fase genting, dan jika fase itu terjadi, maka kita harus ambil langkah drastis seperti yang pernah dialami bulan September dan Februari tahun lalu. Kita inginkan peristiwa itu tak berulang," kata Anies, Selasa, 15 Juni.
Ucapan Anies kini terbukti. Kasus baru COVID-19 DKI Jakarta, Kamis 17 Juni, tembus 4.144 kasus. Angka ini tertinggi kedua selama masa pandemi berlangsung. Sebelumnya, kasus baru tertinggi terjadi pada 7 Februari dengan 4.213 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyebut angka ini didapat dari dari pemeriksaan 23.913 spesimen.
"Seperti diketahui, angka kasus positif beberapa waktu terakhir berada pada kisaran 1.000–2.000 kasus dalam sehari. Namun, pada hari ini, Kamis angka tersebut melonjak pesat hingga mencapai 4.144 kasus," kata Dwi pada Kamis, 17 Juni.
Rinciannya, pada hari ini terjadi penambahan kasus positif di Kepulauan Seribu sebanyak 5 kasus, Jakarta Barat 824 kasus, Jakarta Pusat 490 kasus, Jakarta Selatan 932 kasus, Jakarta Timur 1.370 kasus, dan Jakarta Utara 523 kasus.
Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Cengkareng 205 kasus, Duren Sawit 189 kasus, Cipayung 177 kasus, dan Jagakarsa 172 kasus.
Bahkan, saat ini DKI Jakarta memiliki 33 kasus mutasi virus, di mana 18 kasus berjenis varian Delta atau B1617.2 asal India, 12 varian Alpha (B.117) asal Inggris, dan 3 varian Beta (B.1.351) asal Afrika Selatan.
Kondisi terkini kepatuhan masyarakat dalam mengenakan masker saat berkegiatan di luar rumah menurun. Saat ini, hanya 25 persen warga yang patuh mengenakan masker. Padahal, kepatuhan penggunaan masker pada akhir tahun lalu sempat mencapai 70 persen.
BACA JUGA:
Selain itu, terdapat kenaikan tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun saat ini. Sebanyak 661 kasus dari pertambahan 4.144 atau 16 persennya adalah anak usia 0 sampai 18 tahun.
"Sebanyak 144 kasus di antaranya adalah balita. Untuk itu, kami mengingatkan warga untuk menghindari keluar rumah membawa anak-anak,” ucap Dwi.
Sejak berjalan pada 8 Juni lalu, akhirnya Pemprov DKI memutuskan untuk menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di ratusan sekolah.
Penghentian sekolah tatap muka ini secara resmi telah diteken melalui surat pemberitahuan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dengan Nomor 8057/-1.851
"Kegiatan pembelajaran tatap muka dan dalam jaringan pada satuan pendidikan (...) dilaksanakan penuh dalam jaringan atau belajar dari rumah sejak dikeluarkannya surat pemberitahuan ini sampai ada keputusan lebih lanjut," tulis surat pemberitahuan tersebut.
"Maka dari itu, kami mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyepelekan COVID-19. Penanggulangan pandemi ini butuh kerja bersama. Kami imbau masyarakat terus waspada terhadap penularan COVID-19 yang semakin cepat dan selalu menerapkan 5M di manapun dan kapanpun,” ujar Dwi.