Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak empat sekolah menunda uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta. Mestinya, sekolah itu ikut uji coba pembukaan sekolah sejak tanggal 9 Juni.

Sekolah yang menunda uji coba PTM adalah Sekolah Negeri Unggulan MH Thamrin, Bambu Apus; SDN Kenari 08, Senen; Madrasah Ibtidaiyah RPI, Kuningan; dan Jakarta Islamic School (JIS) Kelapa Dua Wetan.

"Sebutannya, empat sekolah itu bukan membatalkan, tapi menunda," kata Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah saat dihubungi, Rabu, 16 Juni.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan sskolah tersebut menunda uji coba PTM. Pertama, SDN Kenari 08 menunda PTM karena guru dan kepala sekolah terpapar COVID-19.

"Di SDN Kenari 08 kepala sekolah dan gurunya. Terpaparnya itu waktu gurunya pulang kampung, waktu libur. Kalau kepala sekolahnya kenanya waktu di rumahnya. Sehingga tidak ada interaksi di sekolah," ujar Taga.

Saat ini, SDN Kenari 08 telah dibuka kembali untuk uji coba. Sekolah ini hanya ditutup selama tiga hari sejak Kamis, 10 Juni. Kedua tenaga pendidik yang positif COVID-19 masih melakukan isolasi mandiri.

Lalu, penundaan PTM di Jakarta Islamic School (JIS) dilakukan karena bentrok dengan jadwal sekolahnya melakukan tes penilaian akhir tahun (PAT).

"Kalau yang JIS kebetulan pada hari yang sama sedang melaksanakan penilaian akhir tahun (PAT) full daring," jelas Taga.

Kemudian, Sekolah Negeri MH Thamrin menunda pelaksanaan PTM karena lingkungannya termasuk dalam zona oranye penularan COVID-19. Muncul kekhawatiran penularan COVID-19 yang ginggi bila sekolah dibuka.

"Kalau MH Thamrin tetap, karena masih tinggi kan covidnya. Iya (zona oranye)," katanya.

Pada sekolah Madrasah Ibtidaiyah RPI, penundaan uji coba PTM berasal dari keinginan komite orang tua siswa. Mereka tak mengizinkan sekolah dibuka sampai pandemi melandai.

Menurut Taga dalam pelaksanaan uji coba PTM, perlu ada persetujuan dari para orang tua murid. "Madrasah RPI orang tua belum mengizinkan. Enggak masalah juga," tuturnya.