Tambah Lagi Jumlah Tempat Tidur Pasien COVID-19 karena Kasus Melonjak Usai Libur Lebaran
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Lonjakan kasus COVID-19 usai libur lebaran akhirnya tampak. Selama sepekan terakhir, pertambahan kasus baru, yang sebelumnya rata-rata berkisar pada 5.000 kasus per hari, kini mulai meningkat hampir dua kali lipatnya. Terakhir, kasus baru bertambah 8.189 kasus.

Kemarin, pemerintah mengumumkan cara untuk menekan kolapsnya ruang isolasi dan ICU pasien COVID-19 dengan cara menambah tempat tidur perawatan khusus COVID-19 di semua daerah. 

Bersamaan dengan pengumuman perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, Menko Perekonomian Airlangga Hartato menyebut pemerintah akan meningkatkan kapasitas tempat tidur khusus COVID-19 menjadi sebesar 40 persen di seluruh rumah sakit pada kabupaten/kota zona merah.

Adapun kriteria daerah zona merah atau daerah dengan risiko COVID-19 yang tinggi adalah yang memiliki keterisian tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 di atas 60 persen.

"Untuk fasilitas rumah sakit ini ditingkatkan menjadi 40 persen, terutama di daerah kabupaten/kota dengan zonasi merah atau BOR (bed occupation rate) di atas 60 persen,” kata Airlangga dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 14 Juni.

Airlangga bilang, penambahan kapasitas tempat tidur khusus COVID-19 ini dilakukan untuk menghadapi tren pningkatan kasus COVID-19 pasca libur Lebaran tahun 2021.

Terdapat sejumlah daerah yang telah menunjukkan kenaikan kasus COVID-19 seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, Airlangga menyebut pasien COVID-19 bisa dirujuk ke daerah terdekat. 

“Terhadap kota-kota yang (zona) merah disediakan rumah sakit rujukan di kota terdekat, misalnya kalau Kudus antara lain ke Semarang, kalau Bangkalan ke Ibu Kota Provinsi, ke Surabaya,” ujar Airlangga.

Selain itu, pemerintah juga telah menambah kapasitas Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran yang saat ini sudah semakin menipis.

Per tanggal 14 Juni, ada 5.028 pasien rawat inap. Sebelumnya, kapasitas tempat tidur isolasi di tower 4, 5, 6, dan 7 sebanyak 5.994 atau terisi 83,8 persen. Saat ini, kapasitas di Wisma Atlet Kemayoran ditambah menjadi 9.566 tempat tidur.

“Sebelumnya tambahan 700 tempat tidur dan siang ini ditambah kembali sehingga kapasitasnya bertambah. Jumlah tempat tidur pasien ada 7.937, ditambah 2.000 unit. Jumlah (pasien) yang diisolasi 5.028, jadi masih ada sisa 2.909 tempat tidur, sehingga BOR-nya bisa 63,34 persen,” jelas dia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan pertambahan aksus tertinggi. Sebanyak 27 persen pasien COVID-19 Ibu Kota juga merupakan warga luar Jakarta. Karenanya, pemerintah juga menambah 1.572 tempat tidur isolasi di Wisma Atlet Pademangan dan 2.550 tempat tidur isolasi di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.