Prioritas Belgia dalam Pelonggaran <i>Lockdown</i>: Buka Sekolah dan Museum
Ilustrasi foto (Christian Fregnan/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Baru-baru ini, Belgia melonggarkan kebijakan lockdown setelah angka penularan dan kematian COVID-19 mulai turun signifikan. Beberapa fasilitas publik dan pusat bisnis mulai diizinkan kembali beroperasi pada Senin, 18 Mei mendatang.

Hal itu diputuskan langsung oleh pemerintah lewat rapat terbatas pada Rabu, 13 Mei. Perdana Menteri Belgia Sophie Wilmes sendiri yang menyampaikan rencana ini. Dia bilang, kebijakan pelonggaran akan dimulai dengan pengembalian operasional sebagian sekolah, pasar, museum, dan kebun binatang.

Melansir Reuters, Wilmes mengatakan: Kami telah mengambil pelonggaran lockdown sebagai langkah baru. Meski begitu, beberapa orang menganggapnya sebagai langkah terlalu besar. Sebagian lainnya menganggap terlalu kecil. Tapi, yang jelas pemerintah telah berupaya, dan warga Belgia harus bersabar. Kami tak bisa melakukan semuanya sekaligus.

Ruang publik --terutama sekolah-- yang kembali buka diharapkan tetap patuh pada penerapan physical distancing. Hal yang sama juga berlaku bagi museum, bangunan bersejarah, serta kebun binatang. Bahkan, warga Belgia telah diminta untuk jauh-jauh hari memesan tiket museum demi terjaganya aturan jaga jarak.

Tak hanya itu, salon-salon kecantikan juga ikut dibuka kembali, dengan catatan, pelanggan yang ingin mendapatkan pelayanan harus membuat janji bertemu terlebih dahulu. Selebihnya, pasar yang memiliki maksimal 50 kios juga ikut dizinkan untuk buka mulai Senin mendatang.

Meski begitu, ada pula bisnis-bisnis yang belum diizinkan buka, seperti kafe, restoran, dan pusat kebugaran. Bisnis tersebut harus tetap tutup setidaknya untuk tiga minggu ke depan. Bahkan, acara olahraga maupun budaya turut ditiadakan hingga 30 Juni.

Sejauh ini Belgia telah mengonfirmasi 53,981 kasus penularan COVID-19. Di antara itu, terdapat 8.843 kasus meninggal dunia.