Bagikan:

JAKARTA - Partai Nasional Demokrat (NasDem) berharap konvensi calon presiden yang diagendakan pada 2022 mendatang memunculkan banyak sosok berkualitas. Sehingga, tercipta lebih dari dua pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.

Menurut Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Jawa II (Jawa Barat) Partai NasDem, Saan Mustopa, proses rekrutmen secara terbuka melalui konvensi akan menghasilkan pemimpin yang bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. 

"Publik juga bisa terlibat dari awal, bukan hanya ketika sudah ada pasangan capres,” ujar Saan dalam keterangannya, Kamis, 10 Juni.

Saan menilai, lewat konvensi ini, Indonesia bisa melahirkan presiden yang memiliki komitmen kebangsaan yang kuat, kapabilitas yang sangat memadai, dan melanjutkan kepemimpinan sebelumnya.

"Konvensi juga membuka peluang lebih dari dua pasang calon presiden (capres)," kata sekretaris fraksi NasDem di DPR itu.

Saan pun meyakini, penyelenggaraan akan lebih baik apabila jumlah capres yang berkontestasi di Pilpres 2024 diikuti lebih tiga pasang calon. Dia menilai, dengan presidential threshold 20 persen, Pilpres 2024 sangat memungkinkan menghadirkan tiga pasangan capres cawapres.

“Asumsinya bisa menghadirkan lima pasang, sehingga jika tiga pasang capres sangat memungkinkan,” ucapnya.

 

 

Melihat pengalaman dari dua kali penyelenggaraan Pilpres 2014 dan 2019, sambung wakil ketua Komisi II DPR itu, pemilu hanya diikuti dua pasang capres yang kemudian menimbulkan efek negatif dengan terjadinya polarisasi di masyarakat. 

“Jika lebih dari dua pasang capres, memungkinkan masyarakat punya banyak alternatif pilihan,” katanya.

Sementara terkait koalisi dengan partai lainnya, Saan menyatakan, NasDem tidak mempersoalkan akan berkoalisi dengan partai politik manapun. 

"Yang penting bagi NasDem, memiliki kesamaan visi dan komitmen kebangsaan yang sama,” tandasnya.