Bagikan:

JAKARTA - Sekolah Dasar Negeri Duri Kepa 03, Kebon Jeruk, Jakarta Barat menjadi salah satu yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) pada hari ini. PTM dilakukan pada siswa kelas 5. 

Di dalam kelas, siswa yang mengikuti PTM hanya 50 persen dari total siswa dalam satu kelas. Peletakan meja tiap siswa dilakukan berjarak. 

Siswa dengan nomor absen 1 sampai 16 belajar tatap muka, sementara nomor absen 17 sampai 32 masih belajar daring. Sebaliknya, pada hari Jumat, siswa kelas 5 dengan nomor absen 17 sampai 32 belajar tatap muka, sementara nomor absen 1 sampai 16 belajar daring.

"Pada Senin dan Rabu depan, PTM dilanjut ke kelas 4 dengan pembagian kapasitas yang sama. Lalu nanti Hari Jumat berikutnya bergantian, begitu seterusnya," kata Kepala Sekolah SDN Duri Kepa 03 Sri Sumiati di lokasi, Rabu, 9 Juni.

Sementara, pada hari Selasa dan Kamis tak digelar belajar di sekolah. Semua siswa belajar secara daring. Saat itu, sekolah dibersihkan menggunakan cairan disinfektan.

Sri menjelaskan alasan sekolahnya hanya memberlakukan PTM kepada siswa kelas 4 dan 5. Menurut dia, siswa SD kelas 1, 2, dan 3 belum mampu mengikuti PTM dengan memperhatikan protokol kesehatan. Lalu, siswa kelas 6 sudah tidak lagi mengikuti pelajaran karena tinggal menunggu kelulusan.

"Kalau kelas 1, 2, 3, masih tergantung sama orang tua. Apalagi kelas 1, kadang-kadang orang tua harus ikut (masuk kelas), kan repot. Sedangkan kita harus jaga jarak. Anjuran bagaimana, kita ikuti karena untuk tatap muka tidak sembarangan, ada aturannya," ungkap dia.

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 1 di 226 sekolah. Jumlah ini berasal dari 143 sekolah yang lolos pelatihan dari 308 sekolah, serta 83 sekolah yang telah melakukan piloting project PTM sebelumnya.

Kepala Humas Dinas Pendidikan DKI Taga Radja Gah menyebut 83 sekolah yang telah menerapkan PTM beberapa waktu lalu bukan masuk dalam program uji coba. 

"Saat ini uji coba PTM tahap 1. Yang kemarin itu piloting terbatas. Untuk yang saat ini saya koreksi karena baru dapat informasi," kata Taga, Selasa, 8 Juni.

Rinciannya, 143 sekolah terdiri dari SD 76 sekolah, MI 1 sekolah, SMP 14 sekolah, MTS 3 sekolah, SMA 11 sekolah, MA 1 sekolah, SMK 33 sekolah, dan LKP 4 sekolah. Ditambah, 83 sekolah yang telah mengikuti piloting terbatas.

Dalam uji coba PTM hari ini, Taga Radja Gah menyebut mekanisme belajar yang akan dilakukan belum mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.

"Kita masih menggunakan piloting yang kemarin. Kita harus pakai apa yang sudah ditetapkan. Kita belum mengadopsi yang arahan Pak Presiden. Pakai yang ada dulu," ungkap Taga.