JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disarankan pindah partai politik jika ingin tetap mencalonkan diri sebagai calon presiden di Pilpres 2024, salah satunya NasDem. Sebab, partai besutan Surya Paloh itu akan membuka konvensi capres pada 2022 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan partainya terbuka dengan segala dinamika politik yang ada.
"Kalau NasDem prinsipnya terbuka untuk semua tokoh-tokoh yang muncul. Kita tidak membatasi diri kita, sembari itu kan kita tidak mau jadi lenong rumpi," ujar Willy kepada VOI, Senin, 31 Mei.
Willy mengatakan, konvensi capres Partai NasDem harus dihelat dengan persyaratan tiket penuh. Karena itu, partainya terus berkonsolidasi.
"Konvensi harus kita helat dengan persyaratan tiket full, maka kemudian NasDem sekarang konsen dalam 2 ranah. Membangun koalisi dan kecukupan syarat. Kedua sedang menyusun piranti-piranti konvensi," ungkap anggota Komisi I DPR itu.
Apabila Ganjar Pranowo berniat untuk ikut konvensi Capres, kata Willy, NasDem tentu terbuka. Apalagi, Ganjar sudah memiliki modal elektabilitas yang cukup tinggi.
"Kan orang yang ikut konvensi enggak perlu jadi kader Nasdem. Siapa saja bebas," katanya.
Namun lanjutnya, sebagai kriteria capres yang diusung NasDem si calon harus memenuhi 3 elemen sebagai syarat. Yakni elektabilitas, kapabilitas dan integritas.
"Selama ini kan kita selalu monolitik, terlalu elektoral heavy. Segala sesuatu diukur berdasarkan elektabilitas. Nah kita justru konvensi ini ingin menghadirkan elemen yang kedua dan ketiga. Elemen kedua itu kapabilitas. Ketiga integritas," jelas dia.
"Elektabilitas tinggi kalau tidak diikuti kapabilitas dan integritas itu sama bohong juga. Maka kemudian selama proses konvensi itu kan akan dibuat panggung bagaimana dia memaparkan apa yang ingin dia lakukan, lalu ada ruang dialog dan uji publik," imbuh dia.
BACA JUGA:
Willy, legislator asal Jawa Timur itu mengatakan, elektabilitas memang penting di dalam ruang kompetisi dan kontestasi. Namun, bagi NasDem untuk menjadi seorang presiden elektabilitas saja belum cukup.
"Ini kan urusan menjadi presiden, maka kemudian kita juga jangan melupakan integritas dan kapabilitas secara paket utuh. Karena presiden cuma ada satu, tidak ada presiden dua, presiden tiga. Nah itu yang sedang kita coba majukan,” papar Willy.
Konvensi disebut Willy menjadi sebuah tradisi baru karena NasDem akan membawa calon tersebut ke semua provinsi untuk di uji publik.
"Jadi tidak hanya didalam debat capres tapi ruang itu diuji kembali oleh publik. Jadi tidak semata mata mata hanya elektabilitas," kata Willy.