JAKARTA - Partai Gerindra disinyalir bakal berkoalisi dengan PDIP pada Pilpres 2024 mendatang. Peluang duet tersebut didasari hubungan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang kembali mesra belakangan ini.
Menanggapi itu, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya, menilai rencana koalisi pilpres akan semakin bagus jika dilakukan sejak dini. Pasalnya, dinamika masing-masing partai berbeda untuk menentukan capres dan cawapresnya.
"Artinya, itu bukan sesuatu yang dadakan. Tapi itu tergantung kesiapan subyektif masing-masing partai," ujar Willy kepada wartawan, Kamis, 27 Mei.
NasDem pun, kata dia, sedang mencoba membuka diri untuk mengusung putra putri terbaik internal partainya. Namun, partai besutan Surya Paloh ini tentu butuh kawan untuk memenuhi syarat mengajukan calon.
"Tentu kami harus bekerja, melakukan rekrutmen secara terbuka yang selama ini metodenya konvensi dan membangun koalisi. Ini harus memenuhi syarat mengajukan capres cawapres," ungkapnya.
BACA JUGA:
Willy mengaku, NasDem belum memiliki calon Pilpres 2024 lantaran dinamika politik masih dinamis. "Jadi, kalau ada partai yang sudah siap sejak awal harus diapresiasi sehingga masyarakat pun melihat itu," katanya.
Willy menambahkan, NasDem masih terus menyeleksi calon potensial yang memenuhi kriteria, yakni, elektabilitas, kapabilitas dan integritas. Sebab kata dia, syarat menjadi presiden bukan hanya modal elektabilitas dan partai saja, namun juga harus memiliki kapabilitas dan integritas.
"Jangan kemudian publik hanya dipaksa ide yang disuguhkan oleh partai, jadi dari awal publik sudah terlibat dalam proses seleksi itu sendiri," pungkas Willy.
"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, hubungan Pak Prabowo yang baik dengan Ibu Mega saya kira saudara-saudara semua sudah tahu, sejak beliau belum ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan," kata Muzani di Jakarta, Kamis, 27 Mei.
"Dan sampai sekarang hubungan itu baik tidak ada masalah dan itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDIP," tambahnya.