Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyebut wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode sama sekali tidak memiliki dasar. 

Hal ini dikatakannya menanggapi berkembangnya isu batas maksimal masa jabatan presiden menjadi tiga periode usai adanya hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei politik.

Ketua Fraksi PPP DPR itu menegaskan, Presiden RI Joko Widodo sudah berulangkali menyatakan tidak berminat untuk menjabat tiga periode.

"Apanya yang tiga periode? Orang Pak Jokowi nya saja tidak mau kok," singkat Arsul di gedung DPR, Rabu, 9 Juni.

PPP sebelumnya juga selalu menolak wacana tiga periode masa jabatan presiden dalam pembahasan amandemen terbatas UUD 1945. Sebab, akan berpotensi melahirkan sistem oligarki dan pemerintahan yang korup.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung wacana presiden tiga periode tidak menghargai demokrasi. 

"Kalau seperti itu darah perjuangan para reformis seperti tidak ada harganya. Kita kembali ke masa-masa kelam sebelum reformasi," ujar AHY dikutip dari laman Instagram @pdemokrat, Rabu, 9 Juni.

Menurutnya, apabila nantinya menjabat tiga periode maka ada kecenderungan akan ada keinginan untuk menjabat sebagai presiden seterusnya. 

"Kalau (presiden) 3 periode, enggak akan pernah puas. Setelah itu 4 periode, setelah itu ujung-ujungnya seumur hidup," jelas AHY.