Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menghadiri acara puncak Harlah ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus membuka workshop nasional anggota DPRD dari Fraksi PPP seluruh Indonesia di ICD BSD, Tangerang Selatan, Jumat, 17 Februari. 

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengaku terus memantau pergerakan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Awalnya, Jokowi menyinggung soal target perolehan kursi PPP di pemilihan legislatif (Pileg) 2024. Jokowi berharap PPP bisa berjaya di Pemilu 2024 dan mendapatkan suara yang jauh lebih banyak dari Pemilu 2019 lalu.

"Saya tadi bisik-bisik dengan pak ketua dan pak sekjen, berapa sih target PPP di 2024? Minimal 39 kursi, sekarang 19 kursi, artinya lebih dari 100 persen," ujar Jokowi. 

"Ini menurut saya untuk PPP bukan barang yang sulit. Karena kita tahu PPP ini sudah 50 tahun. Sejarah kegigihan, sejarah ketangguhan, ditekan, tangguh tahan banting mampu survive dan mampu bertahan dan eksis sampe sekarang. Hati-hati sudah 50 tahun dan masih eksis sampe sekarang. Artinya apa? PPP ini jagoan yang luar biasa," lanjutnya. 

Menurut Jokowi, dengan usia yang sudah 50 tahun tentu jaringan dan infrastruktur PPP sudah ada. Bahkan, ulama-ulama di seluruh tanah air juga menjadi sebuah infrastruktur dan jaringan yang dimiliki Partai Ka'bah.

"Sekarang tinggal niat kita, siap ndak untuk mencapai 39 kursi tadi?," tanya Jokowi ke kader PPP.

"siap," jawab seluruh kader. 

Jokowi meyakini, tidak ada masalah bagi PPP untuk mencapai target-target tersebut selama seluruh kader mau bekerja keras. 

Presiden dua periode itu lantas mengaku mengetahui gerak-gerik Plt Ketum PPP Mardiono jelang Pemilu 2024. Sampai soal pertemuan-pertemuan yang dilakukannya. 

"Saya diam-diam mengikuti loh, bapak ketum kemana saya tahu. Yang nyambut banyak atau tidak saya juga tahu, mengadakan pertemuan rapat-rapat besar saya juga tahu. Jadi saya optimis bapak ibu dan saudara-saudara untuk bekerja keras dalam meraih target yang tadi sudah ditentukan," kata Jokowi.