Penerapan The New Normal di Tengah Ketidakpastian Kapan COVID-19 Berakhir
Ilustrasi (Foto: Jared Rice, Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengaku, tak bisa memastikan kapan pandemi COVID-19 usai. Meski, ia membenarkan ada studi penelitian yang telah memprediksi  wabah virus corona akan berakhir pada bulan September.

Namun, prediksi tersebut juga mendapat bantahan dari studi penelitian lain. Ada juga yang mengatakan bahwa mungkin akan ada gelombang kedua (second wave) dari penularan COVID-19 tersebut, sehingga memperpanjang masa pandemi. 

"Kami tidak ada yang tahu, seluruh dunia juga tidak tahu kapan COVID-19 selesai. Sebab, vaksin untuk virus ini belum ditemukan. Jadi, selama vaksin belum ditemukan kita harus bisa selalu berhadapan dengan virus ini," kata Wiku dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa, 12 Mei. 

Oleh sebab itu, cara terbaik untuk bisa bertahan hingga pandemi COVID-19 berakhir adalah dengan menerapkan istilah "the new normal". Artinya, menciptakan kondisi normal yang baru dan beda dari sebelumnya. 

"Transformasi 'the New normal' ini adalah menata kehidupan dan perilaku baru ketika pandemi yang kemudian akan dibawa terus kedepannya, sampai tertemukannya vaksin untuk COVID-19," kata dia. 

 

Penerapan "the new normal" yang dimaksud Wiku adalah penyesuaian diri dalam pola hidup kita agar bisa memutus mata rantai dan beraktivitas seperti biasanya. Kita menjadi rutin beraktivitas seperti kerja, belajar, berinteraksi, dan beribadah dari rumah. 

Selain itu, menerapkan protokol pencegahan COVID-19, seperti mengenakan masker, menerapkan physical distancing atau menjaga jarak aman, dan rutin mencuci tangan mengenakan sabun, membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer ketika berada di luar rumah, serta menjaga imunitas tubuh. 

"Secara prinsip, kita harus menerima bahwa sekarang ini kita harus hidup bersama dengan virus ini. Semoga, semuanya di dunia bisa cepat mendapatkan vaksinnya, sehingga kita mengalahkan virus ini," sebut Wiku. 

Sebagai informasi, per tanggal 11 Mei 2020, perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat. Jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 14.265 orang, sembuh 2.881 orang, dan meninggal 911 oeang. 

Sementara, sebanyak 215 negara di seluruh dunia telah terjangkit virus yang berasal dari China tersebut. Sampai saat ini, jumlah seluruh kasus positif di dunia mencapai 4.013.728 orang dan yang meninggal dunia mencapai 278.993 orang. 

Terkait