Kemendikbudristek: Orang Tua Harus Berperan Aktif dalam PTM Terbatas, Protokol Kesehatan Harus Dijaga Sepulang Sekolah
Tangkapan Layar Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Mulyatsah, dalam webinar yang dipantau di Jakarta (Indriani/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan orang tua harus berperan aktif dalam menyukseskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang akan dilakukan serentak pada tahun ajaran 2021/2022.

“Orang tua memiliki peranan penting dalam menyukseskan PTM terbatas ini. Untuk anak-anak jenjang PAUD dan SD bisa diantar ke sekolah oleh orang tuanya,” ujar Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Mulyatsah, dalam webinar yang dipantau di Jakarta, dilansir Antara, Senin, 7 Juni.

Orang tua juga perlu memantau dan memastikan anaknya tetap menerapkan protokol kesehatan sepulang sekolah. PTM terbatas, lanjut dia, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan juga dilakukan dengan sistem bergantian.

Dia menambahkan PTM terbatas merupakan pilihan terbaik bagi siswa di tengah pandemi COVID-19. Pasalnya banyak siswa yang enggan belajar jika tidak di sekolah.

“Kita tidak ingin adanya kehilangan kesempatan belajar atau loss generation, oleh karenanya perlu adanya opsi PTM terbatas yang disediakan oleh sekolah,” tambah dia.

Kemendikbudristek menargetkan sebanyak 5,6 juta guru mendapatkan vaksinasi hingga akhir Juli 2021.

“Pelaksanaan PTM terbatas tentu tidak sama dengan era normal. Ada pendataan, ada daftar periksa yang dicek dan divalidasi dan semuanya itu betul-betul dicek,” tegas dia.

Jika pun ada kasus COVID-19 ditemukan di sekolah, maka sekolah itu ditutup selama beberapa hari dan akan dibuka kembali. Menurut dia, buka tutup sekolah pada era pandemi COVID-19 merupakan hal yang lumrah.