Luncurkan Panduan Pembukaan Sekolah di Masa Pandemi, Nadiem: Ingat Risiko Jika Tak Segera Mulai PTM
Nadiem Makarim (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUDdikdasmen) di Masa Pandemi COVID-19.

Dalam sambutannya, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengaku masih ada sejumlah sekolah yang takut untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas akibat COVID-19. 

Bahkan, masih ada sekolah di daerah dengan zona hijau atau tanpa ada kasus COVID-19 yang masih belum membuka sekolahnya meskipun telah diperbolehkan.

"Saya bisa memahami kekhawatiran ibu dan bapak sekalian sebagai guru, tenaga pendidik, dan orang tua khususnya, terkait kesehatan dan keselamatan anak-anak kita," kata Nadiem dalam peluncuran panduan secara virtual, Rabu, 2 Juni.

Tapi, Nadiem meminta semua pihak menyadari kekurangan sistem belajar secara daring (online). Di mana, para siswa tak mampu menyerap materi pembelajaran secara utuh. 

"Kita juga perlu mengingat risiko jika kita tidak segera mulai PTM terbatas. Kita juga perlu mengingat dampak jangka panjang dari risiko tersebut," ujar Nadiem.

Terlebih, ia mengaku masih sering mendengar dan membaca keinginan dari para pelajar agar PTM segera dimulai. Ini menunjukkan masih cukup banyak sekolah yang belum memberikan opsi PTM terbatas.

"Masa depan Indonesia sangat bergantung pada SDM-nya sehingga tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi. 

Dengan semua pertimbangan itulah, lanjut Nadiem, pemerintah mengupayakan agar pendidik dan tenaga kependidikan menjadi prioritas penerima vaksinasi COVID-19.

Lebih lanjut, Nadiem menjelaskan panduan lengkap belajar di sekolah selama masa pandemi ini merupakan alat bantu bagi guru dan tenaga kependidikan jenjang PAUDdikdasmen dalam memudahkan persiapan pelaksanaan PTM terbatas.

“Kami berharap panduan ini dapat dipelajari dengan seksama dan diterapkan sebaik mungkin demi kebaikan kita semua. Saya juga tidak akan berhenti mengingatkan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam pelaksanaan PTM terbatas. Mari bersama-sama kita terus mengingat bahwa kepulihan Indonesia ada di tangan kita,” jelasnya.

Melanjutkan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga menyambut baik dan mendukung sepenuhnya atas diluncurkannya Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUDikdasmen di Masa Pandemi COVDI-19 ini.

“Saya yakin panduan ini sudah ditunggu-tunggu tidak hanya oleh para guru dan siswa tetapi juga oleh para orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya,” kata Yaqut.

Sebagai informasi, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUDdikdasmen di Masa Pandemi COVID-19 ini dapat diunduh di laman resmi bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id dan spab.kemdikbud.go.id.

Panduan ini terdiri dari enam bagian, yakni:

1. Pendahuluan

2. Ketentuan pokok penyelenggaraan pembelajaran

3. Konsep-konsep implementasi pembelajaran PAUDdikdasmen di masa pandemi COVID-19

4. Pengelolaan dan jadwal pembelajaran di satuan Pendidikan, serta rencana pelaksanaan dan jadwal pembelajaran kelas/mata pelajaran

5. Penjaminan mutu pembelajaran PAUDdikdasmen di masa pandemi COVID-19

6. Pemantauan pembelajaran dan tindak lanjut pengembangan pembelajaran