KPAI Sebut Masih Ada 20 Persen Sekolah Belum Siap Belajar Tatap Muka
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan masih ada 20,46 persen sekolah yang belum siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan Juli mendatang.

Hal ini berdasarkan hasil pengawasan KPAI pada 42 sekolah di 12 kabupaten/kota, 7 provinsi. Periode pengawasan dilakukan sepanjang bukan Januari sampai Juni 2021.

"Memang, kita tidak bisa datang di semua sekolah. Tapi setidaknya sebagai sampel ini juga menggambarkan kondisi," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti kepada wartawan, Minggu, 6 Juni.

Ketujuh Provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat dan Banten. 

12 kabupaten/kota yang dimaksud adalah Kota Batam, kabupaten Ketapang, Pangandaran, Pandeglang, Kota Serang, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Kota Cimahi, Kota Bandung, kabupaten Wonosobo, dan kabupaten Mojokerto. 

"Adapun hasilnya menunjukkan kesiapan PTM yang mencapai 79,54 persen, dan yang belum siap hanya 20,46 persen," ungkap dia.

Retno menyebut, angka ini meningkat dari pengawasan tahun 2020. Tahun lalu, KPAI melakukan pengawasan penyiapan buka sekolah di 49 sekolah pada 21 kabupaten/kota di 9 Provinsi. 

Adapun 9 Provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Daerah Istimewa Yogjakarta, Bengkulu, dan NTB. 

21 kabupaten/kota yang dilakukan pengawasan yaitu Kota Bekasi, kabupaten Bekasi, Kota Bogor, kabupaten Bogor, Subang, Kota Bandung, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Solo, Kota Semarang, Kota Magelang, kabupaten Tegal, Kota Yogyakarta, Madiun, kabupaten Seluma, Kota Bengkulu, Kota Mataram, Lombok Barat dan kabupaten Bima. 

"Hasil pengawasan tahun 2020 menunjukkan ketidaksiapan sekolah sebanyak 83,3 persen dan hanya 16,7 persen sekolah yang siap PTM di masa pandemi," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUDdikdasmen) di Masa Pandemi COVID-19.

Nadiem mengaku masih ada sejumlah sekolah yang takut untuk menyelenggarakan PTM secara terbatas akibat COVID-19. Bahkan, masih ada sekolah di daerah dengan zona hijau atau tanpa ada kasus COVID-19 yang masih belum membuka sekolahnya meskipun telah diperbolehkan.

"Saya bisa memahami kekhawatiran ibu dan bapak sekalian sebagai guru, tenaga pendidik, dan orang tua khususnya, terkait kesehatan dan keselamatan anak-anak kita," kata Nadiem dalam peluncuran panduan secara virtual.

Tapi, Nadiem meminta semua pihak menyadari kekurangan sistem belajar secara daring (online). Di mana, para siswa tak mampu menyerap materi pembelajaran secara utuh. 

"Kita juga perlu mengingat risiko jika kita tidak segera mulai PTM terbatas. Kita juga perlu mengingat dampak jangka panjang dari risiko tersebut," ujar Nadiem.