Mitigasi Potensi Tsunami 29 Meter di Jatim Ramai Diperbincangkan, BPBD Petakan Daerah Rawan
ILUSTRASI/PIXABAY

Bagikan:

SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengingatkan masyarakat di delapan daerah pesisir Jatim tetap waspada. Kewaspadaan ini menyusul adanya mitigasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terkait potensi terburuk bencana tsunami 29 meter di wilayah pantai selatan Jatim.

"Hasil pemetaan kami, ada delapan daerah di Jatim rawan tsunami kategori tinggi. Yaitu Kabupaten Jember, Banyuwangi, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan," kata Plt Kalaksa BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi, dikonfirmasi, Jumat, 4 Juni.

Selain tsunami, lanjut Yanuar, delapan daerah tersebut juga berpotensi dilanda gempa. Untuk mengantisipasinya, Yanuar mengatakan Jatim memiliki alat untuk mendeteksi gempa tersebar di pesisir pantai Jatim. 

"Misalnya alat Early Warning System (EWS). Teknologi ini ada, di pesisir pantai, ada yang milik BMKG, ada yang milik kabupaten/kota," katanya. 

Yanuar pun memastikan alat tersebut berfungsi dengan baik. Hal ini dibuktikan saat Kabupaten Malang dan Blitar terjadi gempa bumi, di mana EWS langsung berbunyi sebagai tanda terjadi gempa bumi. 

Meski demikian, Yanuar mengimbau masyarakat tetap waspada, dan memanfaatkan kearifan lokal masing-masing, untuk mengetahui potensi bencana yang akan terjadi. Di antaranya, warga harus mengerti gerak-gerik satwa yang ada. 

"Gempa ini tidak bisa diprediksi kapan terjadinya. Namun satwa akan selalu menunjukkan gelagat aneh kalau mau ada bencana, biasanya yang tersembunyi malah menampakkan diri. Dengan antisipasi ini, masyarakat setidaknya lebih siap siaga terhadap bencana," kata Yanuar.