Anies Buat Jalur Khusus Road Bike, PDIP: Lebih Baik Prioritaskan Ojol
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menganggap rencana penyediaan jalur khusus pesepeda road bike oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berlebihan.

Sebab, menurut dia, pengguna sepeda tidak lebih dari 0,1 persen masyarakat. Lagipula, kata Gilbert para pesepeda tidak membayar pajak kendaraan. Namun, diberi karpet merah dengan adanya penyediaan jalur khusus di Jalan Sudirman-Thamrin.

"Kebijakan karpet merah buat pehobi road bike adalah melukai perasaan masyarakat. Ini semua kebijakan tanpa kajian," kata Gilbert kepada wartawan, Jumat, 4 Juni.

Menurut Gilbert, Anies mesti sadar bahwa penggunaan sepeda sebagai alat transportasi di suatu kota bisa berjalan jika kondisi lalu lintas tak sering macet, serta transportasi publik sudah dalam keadaan baik.

Lagipula, kata dia, Anies mestinya lebih memerhatikan keberadaan ojek online. Sebab, jumlah mereka lebih banyak dari pengguna sepeda. Serta, ada kepentingan ekonomi dari kegiatan ojek online.

"Lebih baik prioritaskan ojek online daripada sepeda. Saat ini, ojek online merupakan tulang punggung pengantaran barang dan mobilitas manusia di Jakarta. Mereka yang menopang ekonomi DKI selama pandemi dengan segala resikonya," ujar Gilbert.

"Selayaknya, ojol atau tenaga kesehatan yang difasilitasi jalur khusus, bukan sepeda. Baik dari segi jumlah, kepentingan masyarakat dan keselamatan pengemudi dan penumpang," imbuh Gilbert.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menyebut pihaknya tengah merampungkan aturan mengenai rencana penyediaan jalur sepeda road bike di Jalan Jenderal Sudirman hingga MH Thamrin.

Nantinya, pesepeda balap itu akan mendapat jalur khusus setiap hari Senin sampai Jumat pagi, mulai pukul 05.30 WIB sampai 06.30 WIB.

Syafrin menjelaskan alasan pihaknya membuka jalur road bike pada pagi di hari kerja. Menurut dia, volume lalu lintas saat pukul 05.00 hingga 06.30 WIB di Sudirman-Thamrin masih belum terlalu padat.

"Sudirman-Thamrin diberikan ruang karena aktivitas untuk sepeda sebagai alat mobilitas pada pagi hari subuh relatif kurang. Lalu, traffic pada jam 5.00 sampai 6.30 WIB relatif masih rendah," ungkap Syafrin.

Syafrin menyebut, jalur ini khusus digunakan untuk pesepeda balap (road bike). Pengguna sepeda lain tak boleh melintas dan hanya boleh melewati jalur sepeda permanen di sisi kiri jalan. "Sepeda non-road bike mengikuti jalur sepeda permanen yang sudah ada," ujarnya.