Mendagri Minta Warga Tak Panik dengan Mitigasi Potensi Tsunami 29 Meter di Jatim
Mendagri Tito Karnavian di Banyuwangi Jatim (Reza M/VOI)

Bagikan:

BANYUWANGI - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta warga di daerah yang rawan gempa dan tsunami tidak panik dan takut.

Hal tersebut menanggapi mitigasi BMKG yang mengingatkan potensi terburuk bencana tsunami 29 meter terkait gempa bumi di wilayah pantai selatan Jatim.

Indonesia, kata Tito, memang berada di wilayah ring of fire yang rawan terhadap bencana. 

"Kita tak perlu panik, dan tak perlu takut. Indonesia negara yang memang ditakdirkan ada pada ring of fire, ada di lempengan sehingga bencana adalah bagian dari kehidupan kita," kata Tito saat berkunjung di Banyuwangi, Jumat, 4 Juni. 

Menurutnya sudah ribuan tahun, nenek moyang Indonesia menghadapi bencana. Tito menyebut pemerintah daerah yang wilayahnya rawan tsunami untuk melakukan antisipasi mitigasi bencana.

"Dengan kemajuan teknologi, kita lakukan antisipasi. Potensi megathrust ada dua, pertama gempa dan kedua tsunami," katanya. 

Menurutnya untuk gempa daerah perlu sosialisasi untuk membangun bangunan anti gempa.

"Untuk daerah yang rawan tsunami ini perlu mitigasi, mulai dari upaya pencegahannya," kata dia.

Pencegahan tersebut misalnya dengan kembali menanam mangrove di wilayah pesisir hingga sosialisasi soal langkah penyelamatan warga jika terjadi bencana.

"Daerah rawan tsunami mulai sosialisasi bersama BNPB ke mana escapenya. Kemudian membuat deteksi tsunami di laut," katanya.

Sebelumnya, BMKG mengingatkan potensi terburuk bencana tsunami akibat gempa bumi yang kemungkinan terjadi di wilayah pantai selatan Jatim. Hal ini disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Jumat, 28 Mei.