Bagikan:

JAKARTA - COVID-19 memicu pertikaian antara Amerika Serikat (AS) dan China ke tingkat yang belum pernah terjadi. AS, dalam berbagai kesempatan konsisten menunjuk China sebagai negara yang bertanggung jawab terhadap pandemi. Satu waktu, China lalai. Di waktu lain, China adalah pencipta virus. China, baru-baru ini membalas respons AS dengan animasi pendek berjudul Once Upon a Virus.

AS dan China sejak lama terlibat dalam perang kata-kata mengenai asal-usul COVID-19. Marahnya AS kepada China dipicu oleh asal virus corona baru yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China dan kini telah berkembang menjadi pandemi global.

Dilansir Reuters, Senin, 4 Mei, Presiden AS Donald Trump mengatakan yakin virus corona baru berasal dari laboratorium virologi di Wuhan. Trump mengklaim telah mendapat bukti. Namun, Trump enggan menjelaskan bukti yang ia maksud.

Animasi yang diunggah oleh kantor berita resmi China, Xinhua itu berlatar di sebuah panggung drama, lengkap dengan tirai merah dan layar yang menjadi latar. Video itu menampilkan tokoh-tokoh rekaan dalam bentuk lego: prajurit terakota bermasker dan Patung Liberty.

"Kami menemukan virus baru," kata prajurit itu.

"Lalu?" jawab Patung Liberty. "Ini hanya flu."

Ketika pejuang mengeluarkan peringatan tentang virus dan menyampaikan tonggak suram dalam wabah di China, Patung Liberty menjawab dengan acuh tak acuh dengan konferensi pers Trump di mana ia meremehkan tingkat keparahan dari penyakit tersebut.

“Kami selalu benar, meskipun kami bertentangan dengan diri kami sendiri,” kata Patung Liberty. 

"Itulah yang saya sukai tentang Anda orang Amerika, konsistensi Anda," kata prajurit itu.

AS dan negara-negara lain menuduh Cina menyesatkan dunia tentang parahnya wabah itu. Selain itu, ada seruan yang berkembang untuk penyelidikan internasional tentang asal-usul virus ini.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara, Trump mengatakan dia yakin bahwa penanganan China terhadap pandemi COVID-19 adalah bukti bahwa Negeri Tirai Bambu Tersebut 'akan melakukan apa pun yang mereka bisa' untuk membuatnya gagal kembali menjadi presiden pada Pemilu AS 2020. 

Trump juga mengatakan dia yakin China menginginkan rivalnya, Joe Biden, untuk memenangi kursi Presiden AS untuk meredakan tekanan yang diberikan Trump pada China atas perdagangan dan masalah lainnya.

"Mereka terus-menerus menggunakan hubungan masyarakat untuk mencoba membuatnya seolah-olah mereka adalah pihak yang tidak bersalah," kata Trump merujuk kepada Pemerintah China. 

Sejak awal Trump melemparkan kesalahan pada China untuk pandemi global yang telah menewaskan sedikitnya 60 ribu orang di AS. Pandemi COVID-19 ini juga membuat ekonomi AS ke dalam resesi yang mendalam, membahayakan harapan Trump untuk kembali menjabat sebagai presiden.