Mulai Program Vaksinasi COVID-19 untuk Hewan, Rusia Siapkan 17 Ribu Dosis Carnivac-Cov
Ilustrasi vaksin COVID-19 untuk hewan. (Sumber: Rosselkhoznadzor Outlet Veterinary Science and Life/Alexander Plonsky via TASS)

Bagikan:

JAKARTA - Di tengah kurangnya pasokan vaksin COVID-19 untuk penduduk di sejumlah negara di dunia. Rusia sudah menjalankan program vaksinasi COVID-19 untuk hewan.

Mulai kemarin, Rusia menggelar kampanye vaksinasi COVID-19 untuk hewan, diikuti dengan pengiriman vaksin ke berbagai kota di Negeri Beruang Merah tersebut. Pemberian vaksin dilakukan di klinik-klinik hewan.

"Rusia telah meluncurkan prorgam vaksinasi hewan terhadap COVID-19, kata Yulia Melano, Penasihat Kepala Layanan Federal untuk Pengawasan Hewan dan Fitosanitasi Yulia Melano, melansir TASS Kamis 27 Mei.

"Klinik hewan di beberapa wilayah Rusia telah meluncurkan vaksinasi COVID-19 terhadap hewan peliharaan. Sehari sebelumnya, gelombang pertama dari satu-satunya vaksin COVID-19 untuk hewan di dunia Carnivac-Cov juga dikirim ke kota-kota di seluruh Rusia untuk mencegah penyebaran penyakit di antara hewan," tandasnya.

Vaksin Carnivac-Cov untuk hewan ini dikembangkan para ilmuwan dari Layanan Federal untuk Pengawasan Hewan dan Fitosanitasi (Rosselkhoznadzor) Rusia.

"Uji klinis Carnivac-Cov, yang dimulai Oktober lalu, melibatkan anjing, kucing, rubah Arktik, cerpelai, rubah, dan hewan lainnya," kata Wakil Kepala Rosselkhoznadzor Konstantin Savenkov beberapa waktu lalu. 

Berdasarkan pengumuman Rosselkhoznadzor, untuk tahap pertama mereka memproduksi 17 dosis vaksin Carnivac-Cov. Sejumlah negara diklaim berminat terhadap vaksin ini, seperti Jerman, Yunani, Polandia, Austria, Kazakhstan, Tajikistan, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Lebanon, Iran dan Argentina.

"Batch pertama akan dipasok ke beberapa wilayah Rusia," kata regulator Rosselkhoznadzor dalam sebuah pernyataan seperti melansir Reuters 30 April lalu.

Untuk diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyuarakan keprihatinan atas risiko penularan virus antara manusia dan hewan. Regulator Rusia mengatakan, vaksin itu akan mampu melindungi spesies yang rentan dan menggagalkan mutasi virus.