Novel Baswedan Curiga TWK Cuma Akal-Akalan Singkirkan Pegawai yang Bekerja Baik
Novel Baswedan (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, curiga Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) adalah agenda untuk menyingkirkan pegawai yang bekerja baik oleh pimpinan antirasuah.

Hal tersebut, menurutnya, terlihat dari keputusan pimpinan untuk tidak mengangkat 51 pegawai KPK sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan alasan tidak lolos pembinaan lanjutan. Dengan demikian, ke-51 pegawai itu hanya akan bekerja di KPK hingga 1 November 2021.

“Semakin jelas terlihat bahwa ada agenda dari oknum Pimpinan KPK untuk menyingkirkan pegawai KPK yang bekerja baik,” ujar Novel seperti dikutip dari acara Mata Najwa, Rabu, 26 Mei.

Novel mengungkapkan, rencana menyingkirkan pegawai KPK mulai terendus dengan diselenggarakannya TWK. Langkah tersebut tak dapat dihentikan meski bertentangan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar TWK tak menjadi dasar memberhentikan pegawai KPK.

“Pengumuman Pimpinan KPK yang disampaikan oleh AM (Alexander Marwata, red), menggambarkan sikap oknum pimpinan KPK yang akan memaksakan agar terjadi pemecatan terhadap 75 pegawai KPK, baik langsung maupun tidak langsung,” jelas Novel.

Novel menegaskan, pihaknya akan terus berjuang melawan kedzaliman tersebut sebagai bagian dari perjuangan memberantas korupsi. Sehingga harus terus dilakukan hingga akhir.

“Bilapun tidak berhasil maka kami akan dengan tegak mengatakan bahwa kami telah berupaya dengan sungguh-sungguh, hingga batas akhir yang bisa diperjuangkan,” ucapnya.