Kabar Buruk, Kenaikan Kasus COVID-19 Usai Lebaran Mulai Terlihat Pekan Ini
ANTARA/ Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut saat ini mulai terjadi kenaikan kasus COVID-19 usai libur lebaran.

Secara nasional, kasus COVID-19 seminggu terakhir naik hingga 36,1 persen dari minggu lalu. Padahal, minggu lalu sempat terjadi penurunan kasus mingguan hinga 26 persen.

"Kenaikan kasus positif yang cukup signifikan ini terjadi satu minggu setelah periode libur Idulfitri," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 25 Mei.

Padahal, kata Wiku, biasanya dampak dari suatu libur panjang dapat terlihat pada minggu kedua dan ketiga setelah periode libur panjang tersebut. Wiku mengatakan kondisi ini sebagai alarm untuk semua masyarakat.

"Ini menandakan belum mencapai minggu kedua saja kasus sudah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan kasus kematian juga mengalami kenaikan," ungkapnya.

Kenaikan kasus positf di minggu ini berasal dari lima provinsi dengan kenaikan kasus positif tertinggi, yaitu Jawa Barat naik 2.221 kasus dari minggu lalu, DKI Jakarta naik 1.240, Sumatera Barat naik 948, Jawa Tengah naik 948, dan Aceh naik 561 kasus.

Tak hanya kasus positif, kasus kematian mingguan juga mengalami kenaikan sebesar 13,8 persen dari minggu lalu. Kenaikan kasus kematian tertinggi berada di Jawa Barat naik 41 kasus, Sumatera Barat naik 27, Sumatera Selatan naik 26, Aceh 24, dan Jawa Tengah naik 23 kasus.

Wiku menuturkan, provinsi yang berkontribusi besar dalam kenaikan kasus positif dan kematian didominasi oleh provinsi tujuan mudik dan arus balik mudik. 

"Keadaan ini perlu untuk menjadi perhatian kita bersama tidak hanya pemerintah tapi juga seluruh lapisan masyarakat bahwa kita tidak boleh lengah utamanya dalam beberapa minggu ke depan sebagai antisipasi dampak dari libur Idulfitri," jelasnya.

"Ini baru minggu pertama sejak periode libur Idulfitri. Bahkan, mobilitas juga masih tinggi satu minggu setelah idufitri. Hal ini dapat berdampak pada potensi lebih panjangnya dampak dari periode libur ini sampai pertengahan bulan Juni," tambah Wiku.

Karena itu, Wiku meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapan rumah sakit dan fasilitas karantina terpusat di seluruh wilayah.

"Pastikan seluruh sumber daya dan tenaga kesehatan mencukupi dan secara bersamaan terus tingkatkan testing kepada warga yang pulang bepergian selama satu minggu terakhir agar kasus dapat ditangani sedini mungkin," pungkasnya.