JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi akan ada kenaikan kasus COVID-19 beberapa waktu mendatang setelah Lebaran karena tingginya mobilitas masyarakat. Meskipun, saat ini kenaikan kasusnya belum terlihat.
"Sampai sekarang kita belum melihat adanya kenaiakan kasus. Kalau ditanya apakah akan ada atau tidak, feeling saya harusnya ada, karena kan mobilitasnya naik lebih tinggi," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Selasa, 17 Mei.
Budi menjelaskan, berdasarkan pengalaman usai libur panjang seperti Idulfitri dan Hari Natal sebelumnya, kerap terjadi kenaikan kasus COVID-19. Biasanya, kenaikan kasus mulai tampak usai 27 hingga 34 hari setelah hari raya.
Meski demikian, sejauh ini persentase kasus positif atau positivity rate COVID-19 masih di bawah 5 persen dan angka reproduksi kasus masih berada pada angka 1 atau di bawah 1 tiap daerah.
Melihat kondisi ini, Budi mengungkapkan jika kenaikan kasus kembali terjadi, gelombang COVID-19 tidak akan separah sebelumnya.
"Kalau kemarin hari rayanya 2 Mei, kita lihat di akhir bulan ini, insyaallah tidak ada kenaikan yang signifikan. Tapi, nanti kita tunggu supaya bisa lebih jeli melihat di akhir bulan ini," ungkapnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, di tengah sejumlah pelonggaran pembatasan kegiatan, Budi kembali mengingatkan masyarakat yang tertular COVID-19 tetap harus menjalani isolasi minimal 5 hari atau sampai hasil tes negatif.
"Kalau sudah tahu dia bisa menularkan, kembali lagi, ini salah satu pentingnya transisi dari pandemi menjadi endemi, adalah kesadaran masyarakat. kalau yang bersangkutan sakit dan bisa menularkan harusnya, dia tidak kemana-mana," imbuhnya.