Bagikan:

TANGERANG – Buntut keributan dua organisasi masyarakat (Ormas) yang menyebabkan satu orang mengalami luka tusuk, membuat suasana di Jalan Hos Tjokroaminoto, Larangan, Ciledug Kota Tangerang terlihat masih tegang hingga Senin malam, 23 Desember.

Untuk menghindari bentrok susulan, kepolisian melakukan penjagaan dengan sejumlah kendaraan taktis seperti mobil water cannon dan dua unit mobil Raisa (pengurai massa).

Pantauan di lokasi, terlihat sejumlah anggota berpakaian seragam maupun pakaian bebas di lokasi. Mereka melakukan pengawasan dan penjagaan agar tidak kembali terjadi keributan.

Terlihat sejumlah anggota polisi menggunakan sepeda motor berkeliling dan menyisir di sekitar lokasi kejadian untuk memantau pergerakan yang tak diinginkan.

“Sejak 3 hari yang lalu, setelah kejadian, mobilnya di parkir di sini,” kata Robi, salah satu pedagang makanan di saat ditemui VOI di lokasi, Senin, 23 Desember, malam.

Ia menyebut jika sejumlah polisi juga berada di dalam area parkiran gedung kosong yang tak jauh dari lokasi kejadian. Mereka tetap berjaga meski situasi terlihat kondusif.

“Ada yang didalam. Ada yang bawa motor. Dia berjaga saja di belakang,” ungkapnya.

Robi mengaku pasca bentrok dua ormas, ada niat untuk tidak berdagang. Namun, pihak kepolisian menyampaikan untuk tetap berdagang, karena akan dijaga oleh pihak berwajib.

“Sudah dagang saja pak. Ada kita di sini,” ujar Robi tirukan ucapan polisi.

Seperti diketahui, bentrok dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) pecah di Jalan Hos Tjokroaminoto, Larangan, Ciledug Kota Tangerang, Jumat malam, 21 Desember.

Dua kelompk saling serang menggungkan batu dan senjata tajam. Satu orang mengalami luka tusuk dan dibawa ke rumah sakit.

Diduga, bentrokan terjadi karena persoalan penurunan bendera ormas dan konflik di media sosial.