Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mendorong penggalangan dana darurat untuk penanggulangan pandemi di negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Menurut Budi, negara-negara anggota ASEAN perlu mengadopsi inisiatif pengumpulan dana darurat pandemi melalui mekanisme yang telah diterapkan selama pandemi COVID-19.

"Emergency fund (pendanaan darurat) yang sudah maju adalah G20, sudah ada persetujuan dari negara-negara G20 untuk mengadakan dana darurat ASEAN," katanya saat memimpin pertemuan menteri-menteri kesehatan se-ASEAN di Nusa Dua, Bali seperti diberitakan Antara, Minggu 15 Mei.

Dana darurat tersebut selanjutnya bisa digunakan untuk membantu negara-negara yang terdampak pandemi melakukan upaya penanggulangan dan pemulihan. Budi mengatakan bahwa negara-negara anggota ASEAN sudah mulai melakukan penggalangan dana darurat untuk penanggulangan pandemi COVID-19 pada akhir 2020.

Namun, ASEAN COVID-19 Response Fund yang pengelolaannya difasilitasi oleh Sekretariat ASEAN sifatnya masih sukarela dan terbuka untuk negara lain di luar kawasan. Oleh karena itu, Budi meminta persetujuan dari delegasi negara-negara anggota ASEAN untuk melanjutkan upaya penyediaan sumber daya keuangan tersebut.

Ia mengatakan bahwa dana darurat yang terkumpul nantinya juga bisa digunakan untuk memperkuat pusat kedaruratan kesehatan masyarakat dan penyakit ASEAN (ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases/ACPHEED).

"Nanti kalau sudah terbentuk, kita akan diskusikan mengenai kebutuhan adanya fund (pendanaan) untuk pandemi beyond (di luar) COVID-19 di kawasan ASEAN ini," katanya.

ACPHEED akan berperan dalam upaya surveilans, respons, dan manajemen risiko kedaruratan kesehatan dan penyakit. Negara anggota ASEAN yang sudah bersedia berperan dalam ACPHEED yakni Indonesia, Vietnam, dan Thailand.