Indonesia Setuju Perluasan Dana COVID-19 Jadi ASEAN <i>Response Fund</i>
Menlu RI Retno Marsudi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia akan memperluas COVID-19 Response Fund menjadi ASEAN Response Fund. Di mana, COVID-19 Response Fund merupakan penggalangan dana untuk penanggulangan pandemi COVID-19 di negara ASEAN.

Rencana tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan para menlu ASEAN, yakni ASEAN Foreign Ministers' Retreat (AMM), di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu.

"Kami (anggota ASEAN) setuju untuk memperluas dana ASEAN COVID-19 Response Fund menjadi ASEAN Response Fund," ujar Retno mengutip Antara.

Negara-negara anggota ASEAN sebelumnya telah memiliki ASEAN COVID-19 Response Fund, yang disepakati pada Dewan Koordinasi ASEAN ke-28 di Hanoi pada 2020. Dana tersebut merupakan sebuah kerja sama pendanaan aksi tanggap darurat untuk penanganan COVID-19.

Namun, ASEAN COVID-19 Response Fund yang pengelolaannya difasilitasi oleh Sekretariat ASEAN itu sifatnya sukarela dan terbuka untuk dukungan dari negara anggota ASEAN, mitra wicara, dan mitra eksternal ASEAN lainnya.

Dana ASEAN COVID-19 Response Fund juga didapat dari alokasi uang kerja sama ASEAN Plus One dan ASEAN Plus Three, yang terdiri atas Jepang, Korea Selatan, dan China.

Meski sudah ada rencana pembentukan ASEAN Response Fund, Menlu Retno tidak menjelaskan secara spesifik terkait tujuan, pedoman maupun pengaturan pengelolaan penggunaan dana tersebut.

Menurut dia, ASEAN Response Fund merupakan salah satu upaya Indonesia untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan, aspek yang juga menjadi tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.

Indonesia juga berkomitmen untuk mendorong sejumlah kerja sama ASEAN di bawah keketuaannya tahun ini, meliputi antisipasi krisis pangan, penguatan kerja sama kesehatan, serta penanggulangan tindak pidana perdagangan orang.

Selama memegang keketuaan ASEAN, Indonesia mengangkat tiga isu prioritas, yakni pemulihan dan pembangunan kembali (recovery and rebuilding), ekonomi digital (digital economy), dan pembangunan berkelanjutan (sustainability).