Bagikan:

JAKARTA – Pertemuan Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan ASEAN di Jakarta pekan ini menghasilkan kesepakatan penting untuk mendirikan pusat kesehatan publik untuk penyakit menular dan darurat atau ASEAN Center for Public Health Emergency.

Hal itu disampaikan Menkeu saat menggelar konferensi pers bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

“Kami menyepakati percepatan pendirian, perjanjian dan fase persiapan dari ASEAN Center for Public Health Emergency,” ujarnya pada Kamis, 24 Agustus.

Menkeu menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas tersebut merupakan hasil mobilisasi dana kesehatan dari para anggota di kawasan dengan didukung sektor privat dan juga filantropis.

“Dari dana tersebut kita ingin fleksibilitas penggunaannya bisa meningkat agar mampu menjaga lebih besar lagi kesehatan publik dan juga penyakit menular lainnya yang mungkin muncul,” tutur dia.

Oleh karena itu Menkeu menyebut perlu sinergi lanjutan di sektor kesehatan dan keuangan ASEAN untuk mencapai mandat ini.

“Dari pertemuan Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan , hasilnya akan dilaporkan pada 5-7 September pada pertemuan berikutnya. Kami berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dan ketahanan di komunitas ASEAN,” tegas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Menkes Budi Sadikin menyebut mobilisasi pendanaan sangat penting untuk mendukung aksi nyata dalam sektor kesehatan.

“Semoga wilayah Asia Tenggara akan lebih siap jika pandemi datang di masa depan. Ini adalah hadiah kami untuk generasi mendatang,” kata Menkes.