Indonesia Dorong One Health Perkuat Arsitektur Kesehatan ASEAN
Arsip foto - Pekerja memasang bendera negara anggota ASEAN di kawasan Mice, Desa Golo Mori, Labuan Bajo, NTT, Kamis (4/5/2023). (ANTARA FOTO)

Bagikan:

LABUAN BAJO - Pertemuan KTT ASEAN ke-42 yang dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, mendorong penguatan arsitektur kesehatan kawasan melalui pendekatan one health atau satu kesehatan.

KTT ASEAN pada 10 hingga 11 Mei 2023 telah mengadopsi ASEAN Leaders’ Declaration on One Health Initiative.

"Deklarasi One Health ini merupakan salah satu inisiatif Indonesia di sektor kesehatan sebagai bagian dari prioritas utama pilar sosial budaya ASEAN," demikian pernyataan Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dalam pernyataannya di Jakarta, Antara, Jumat, 12 Mei. 

Deklarasi tersebut ditujukan untuk menguatkan arsitektur kesehatan regional di bawah tema keketuaan Indonesia, “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

Indonesia melalui deklarasi ASEAN Leaders kali ini mengajak semua negara anggota ASEAN untuk melakukan identifikasi patogen zoonosis yang mengancam kesehatan manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan sebagai penyebab wabah dan memiliki potensi pandemi di masa depan.

Upaya identifikasi itu digunakan sebagai acuan untuk riset dan pengembangan, serta investasi terhadap pencegahan, kesiapsiagaan dan respons.

Deklarasi ini juga menguatkan komitmen dengan membangun jejaring, mengembangkan dan kolaborasi multisektoral, serta koordinasi One Health Initiative.

Kepala Pusat Kebijakan Kesehatan Global dan Teknologi Kesehatan, Kementerian Kesehatan Bonanza Perwira Taihitu mengatakan deklarasi juga menekankan perlunya berbagi pengalaman, pembelajaran, dan kemajuan, serta keterlibatan masyarakat antar negara ASEAN terhadap pelaksanaan one health.

Keberlanjutan program tersebut membutuhkan sumber daya yang memadai serta dukungan dari pemerintah, entitas non-pemerintah serta mitra pembangunan internasional.

"Penyusunan deklarasi telah melewati tahapan pembahasan intensif dan kolaborasi sektor manusia, kesehatan hewan, pertanian, kehutanan, lingkungan, dan pangan di negara anggota ASEAN," ujarnya.

Bonanza juga menganggap hal itu penting untuk mengeksplorasi lebih lanjut inisiatif bilateral dan multilateral, serta bekerja sama dengan organisasi internasional untuk berkontribusi pada pendekatan one health, baik di ASEAN maupun level nasional, termasuk upaya untuk memastikan ketersediaan pembiayaan.

Deklarasi tersebut sekaligus memberi mandat agar seluruh menteri kesehatan di kawasan ASEAN bekerja sama meningkatkan tanggung jawab atas kesehatan hewan, pertanian, kehutanan, lingkungan hidup, dan pangan, serta berkoordinasi lebih lanjut untuk melaksanakan deklarasi.

Usulan One Health Initiative berangkat dari perhatian Indonesia akan dampak multidimensi yang parah akibat pandemi COVID-19, serta kemungkinan dampak penyakit menular lain yang muncul akibat zoonosis, resistensi antimikroba, serta perubahan iklim.

Hal ini yang menjadi dasar Indonesia mengusulkan untuk memperkuat arsitektur kesehatan di ASEAN.