Ini Lho Konsep Jogo Tonggo dari Ganjar Pranowo Untuk Atasi Pandemi COVID-19  di Jawa Tengah
Ganjar Pranomo punya strategi khusus untuk penanggulangan sebaran COVID-19 di Jawa Tengah. (Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA – Pandemi corona sudah merusak nyaris segala sisi kehidupan. Konsentrasi berikutnya adalah bagaimana mengendalikan pertumbuhan dan sebaran virus COVID-19 ini. Tiap daerah punya visi dan misi serupa dalam mengatasi sebaran virus ini. Di provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo punya prioritas sendiri. Seperti apa penanganan di Jawa Tengah? Yuk kita simak penjelasannya kepada VOI melalui wawancara jarak jauh pada Senin, 24 Mei.

“Sama seperti daerah lain, grafik sebaran virus COVID-19 ini naik turun. Selalu ada momentum sehingga grafik itu naik dan juga momentum untuk turun jumlah mereka yang terpapar. Seperti lebaran yang baru saja berlalu,” katanya.

Dan menghadapi tradisi tahunan ini menurut pria yang gemar berolahraga sepeda ini, sudah diantisipasi sebelumnya oleh dia dan jajaran. Memang larangan mudik ada, namun tetap saja ada yang mencoba mudik dengan mencari jalan tikus misalnya. Dan ini akan berakibat pada risiko penularan virus kepada sanak-saudara yang ada di kampung halaman.

Menghadapi kondisi ini seyogyanya pemerintah, seperti halnya pemprov Jateng melakukan respon. “Dalam masa pandemi ini kegiatan yang dilakuakan adalah penyiapkan tempat penampungan kalau ada yang  terpapar, seperti rumah sakit  dan kamar perawatan. Kampanye dan edukasi yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tidak boleh berhenti. Termasuk operasi justisi dalam rangka penegakan hukum. Tidak heran kalau beberapa kali diambil tindakan di Jawa Tengah,” papar Ganjar Pranowo.

Jogo Tonggo

Dan selama ini, masih kata Ganjar ada program yang dilakukan untuk menanggulangi sebaran COVID-19 ini yang dinamakan jogo tonggo yang artinya menjaga tetangga. “Yang paling penting itu adalah menggerakkan apa yang ada dan potensial di tengah masyarakat. Dan program jogo tonggo ini menjadi penting penting untuk dilakukan. Ini adalah pemberdayaan apa yang ada di sivil society. Saling menjaga dalam lingkup yang kecil, yaitu tetangga,”paparnya.

Sejatinya, masih kata Ganjar apa yang dia dan jajaranya terapkan di Jateng ini tak berbeda dengan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ) yang diterapkan pemerintah pusat. Seperti dilansir Wikipedia, PMKM adalah kebijakan Pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2021 untuk menangani pandemi COVID-19 di Indonesia. Sebelum pelaksanaan PPKM, pemerintah telah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar yang berlangsung di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah di daerah mutlak harus dilakukan agar sebaran virus bisa dikendalikan. “Untuk menanggulangi COVID-19 ini kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah mutlak tidak bisa berhenti. Edukasi tak boleh berhenti dan mereka yang sudah mendapat vaksinasi bukan berarti sudah punya tameng, tetap harus prokes,” tandas Ganjar Pranowo yang tak pernah bosa mengingatkan publik Jateng untuk selalu waspada dan tak kendor laksanakan prokes.