JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan semua rumah sakit agar bersiaga dengan lonjakan jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 varian Omicron.
"Dari hasil pengecekan, tempat tidur Rumah Sakit Tugurejo sudah lumayan terisi, ada 59 persen. Saya lihat semuanya sudah siap, termasuk penambahan seandainya nanti terjadi peningkatan. Maka kita semua harus siaga dan siap dengan skenario mengembalikan [situasi] seperti saat Delta dulu," kata Ganjar Pranowo dalam keterangan tertulisnya, Kamis 17 Februari.
Meski ada peningkatan, Ganjar menyebut tingkat keterisian kamar rumah sakit di Jawa Tengah secara keseluruhan masih aman karena baru sekitar 30 persen.
"Tapi BOR hari ini beda dengan dulu, lho, kalau dulu kan sudah ada penambahan, kalau sekarang dikembalikan ke umum lagi, dan BOR-nya masih 30 persen. Tapi itu sudah harus diantisipasi karena, kalau sudah pada angka 50 persen, maka kita harus siap-siap menggeser perawatan umum untuk cadangan pasien COVID-19," ujar Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar meminta seluruh kepala daerah di 35 kabupaten/kota untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat.
Ganjar juga berkata Pemprov Jateng akan kembali menggunakan gedung BPSDM dan Asrama Haji Donohudan sebagai tempat isolasi terpusat.
"Beberapa rumah sakit darurat juga akan kita on-kan lagi, termasuk isolasi terpusat. Kabupaten/kota mereka juga punya sendiri-sendiri tempat isolasi terpusat. Jadi semua saya minta dihidupkan lagi. Insyaallah kita siap," kata Ganjar.
Ganjar menambahkan telah menginstruksikan agar Program Jogo Tonggo kembali dijalankan untuk edukasi masif bisa dilakukan kepada masyarakat.
"Saya sudah beri pengarahan, sekarang semua kegiatan harus mengikuti ketentuan sesuai level yang ditentukan pemerintah pusat. Acara-acara jumlahnya dibatasi sesuai aturan, sosialisasi terus digencarkan. Ini penting saya sampaikan agar semua bisa jalan," ujar Ganjar.