Bagikan:

SURABAYA - Rumah sakit darurat COVID-19 akan dibangun di Malang Raya. Langkah ini upaya Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jawa Timur karena tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Malang Raya mencapai 70 persen.

"Sehingga harus dibangun RS darurat seperti RS Lapangan di Surabaya. Karena angka Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang Raya sudah lebih dari 70 persen," kata Ketua Rumpun Kuratif Satgas COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, dikonfirmasi, Selasa, 1 Desember. 

Joni mengatakan pembangunan rumah sakit darurat COVID-19 di Malang Raya, nantinya akan diperuntukkan bagi pasien COVID-19 yang bergejala klinis ringan. Artinya, RS rujukan utama hanya akan diisi pasien COVID-19 klinis berat.

"Maka itu Ibu Gubernur memutuskan ada alternatif dengan membuat rumah sakit lapangan seperti di Surabaya. Supaya nantinya bisa relaksasi rumah sakitnya," ujar Joni.

Joni mengakui adanya peningkatan kasus COVID-19 di Jatim, meskipun tidak signifikan. Bahkan menurutnya, kenaikan kasus COVID-19 di Jatim tapi sebesar peningkatan kasus di Jabar, Jateng, dan DKI Jakarta. Menurutnya, peningkatan tersebut bisa dipahami, karena mobilitas masyarakat saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW cukup tinggi.

"Yang pasti karena mengendornya protokol Kesehatan. Ada presentasenya itu. Ada kerumunan. Protokol kesehatan turun. Kita sudah sampaikan ke tim, mari bersama menegakkan protokol kesehatan kembali," kata Joni.