SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalihkan Program "Jogo Tonggo" yang awalnya merupakan inovasi penanggulangan COVID-19 dengan mengedepankan partisipatif warga untuk saling menjaga dari penularan virus corona, menjadi fokus pada pelaksanaan percepatan vaksinasi kalangan lansia.
"'Jogo Tonggo'-nya kayaknya dialihkan untuk membantu vaksin kali ya karena soal makanan, soal kesehatan, alhamdulillah relatif terkendali sehingga mereka ya tidak terlalu sibuk lagi, dan bisa dialihkan menggerakkan atau mencari tetangga yang 'sepuh' yang belum disuntik vaksin," kata Ganjar di Semarang dikutip Antara, Senin, 15 November.
Menurut Ganjar, hal tersebut dilakukan terutama pada kabupaten/kota yang angka cakupan vaksin kalangan lansia masih di bawah 50 persen.
Saat ini, lanjut Ganjar, masih ada sebanyak 10 kabupaten/kota yang cakupan vaksinasi bagi lansia belum ada 50 persen.
Kesepuluh daerah itu adalah Kabupaten Jepara, Pemalang, Purbalingga, Pati, Batang, Banjarnegara, Blora, Kudus, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pekalongan.
"Saya hanya mengejar 50 persen dari target yang belum tercapai. Dan data yang kami miliki tinggal Banjarnegara. Pemalang kemungkinan hari ini datanya masuk, dan Tegal tadi saya cek sudah 50 persen lebih. Sukses, mudah-mudahan dua hari ini sudah bisa 50 persen," ujarnya.
BACA JUGA:
Namun lanjut Ganjar, masih ada sekitar 10 kabupaten/kota yang belum 50 persen untuk capaian vaksinasi lansia, bahkan di bawah 40 persen.
Menurut dia, stok vaksin COVID-19 yang diterima Pemprov Jateng saat ini sangat banyak dan cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di seluruh daerah di Jawa Tengah sehingga ketersediaan vaksin tidak ada persoalan jika harus dilakukan penyuntikan secara masif.
"Vaksin sekarang banyak banget, kita cukup, maka segera distribusikan ke teman-teman (pemerintah kabupaten/kota). Kami suruh cek yang mau 'expired', dan terkontrol. Lalu dilakukan serangan yang lebih masif lagi. Harapan minggu ini mereka bisa mengerahkan segala kekuatan untuk bisa vaksin,” ujarnya.