Ganjar Minta Kabupaten/Kota di Jateng Genjot Vaksinasi COVID-19
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (ANTARA)

Bagikan:

BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah kabupaten/kota meningkatkan pelaksanaan vaksinasi sebagai bagian dari upaya mengendalikan penyebaran COVID-19.

"Ya kita sekarang genjot, stok-stok kita minta untuk dihabiskan. Jadi enggak usah menunggu yang kedua, enggak apa-apa, yang pertama dulu agar lebih banyak lagi karena apa, karena sekarang lagi meningkat," katanya di Sokaraja, Kabupaten Banyumas dikutip Antara, Kamis, 10 Juni.

Menurut dia, rata-rata hampir sebulan untuk penyuntikan vaksinasi dosis kedua, sehingga jika stok yang ada bisa disuntikkan sebagai dosis pertama kepada masyarakat khususnya bagi lansia dan komorbid, percepatan vaksinasi itu bisa berjalan.

Ganjar mencontohkan petugas Puskesmas Sokaraja 2 yang telah bekerja dengan bagus dalam pelaksanaan vaksinasi.

"Mereka datang menjemput (lansia, red), bekerja sama dengan Dasawisma, ada yang proaktif. Bahkan di desa lain sudah jalan, jemput bola, langsung disuntik di tempat, menurut saya ini cara yang bagus. Kalau kecepatan ini bisa dilakukan, insyaallah bisa melindungi lebih banyak masyarakat, khususnya lansia," katanya.

Dia mengaku sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait dengan upaya percepatan vaksinasi di Jateng dan hal itu mendapat dukungan.

Pihaknya akan menambah stok vaksin untuk delapan kabupaten di Jateng yang masuk zona merah COVID-19.

"Ada yang 20 ribu (dosis, red.), 25 ribu, ada yang 35 ribu (dosis, red) vaksinasi. Kalau itu bisa kita berikan dengan lebih cepat lagi, maka ini akan sangat membantu pada masyarakat," sambung Ganjar.

Saat ditanya mengenai target penyuntikan vaksin dosis pertama di Jateng, Ganjar mengatakan dari stok yang ada dan suntikan yang telah dilakukan sebelumnya, ditingkatkan 100 persen.

"Jadi kemampuan masing-masing yang ada, kapasitasnya saya minta ditingkatkan 100 persen. Kenapa 100 persen? Ini latihan kecepatan karena targetnya di bulan Juli dan Agustus, kita minimal harus mampu menaikkan sampai dengan 300 persen," katanya.

Ganjar  mengatakan dengan latihan-latihan yang disiapkan tersebut, sehingga nanti jika vaksinator kurang, TNI/Polri sudah siap membantu.

Terkait dengan adanya delapan kabupaten di Jateng yang masuk zona merah COVID-19, Ganjar mengakui zonanya makin naik, sehingga semua pihak diminta waspada.

"Maka saya keliling ke tempat-tempat, daerah-daerah ini untuk menyiapkan semuanya. Menyiapkan tempat tidurnya untuk isolasi di ICU, tempat isolasi terpusat, sosialisasi tidak boleh berhenti, tapi ya sekali lagi tanpa dukungan masyarakat, tidak mungkin, kita butuh dukungan masyarakat untuk membangun kesadaran bersama," tutur Ganjar.

Karena itu, kata dia, "Jogo Tonggo" harus dikerahkan agar sosialisasi di tingkat mikro bisa dilaksanakan.

"Kalau menunggu Pak Bupati, Pak Wakil, semuanya turun, waduh rentang kendalinya kegedean. Kalau yang ada di mikro, di RT, di RW, dan aktivis yang di sana bekerja, ini akan sangat membantu kecepatan, jadi enggak boleh bosan," katanya.