JAKARTA - Chinland Defense Force (CDF) kembali melakukan penyergapan terhadap pasukan keamanan rezim militer Myanmar. Kali ini penyergapan dilakukan terhadap konvoi dua truk militer yang membawa dukungan logistik.
Enam orang tewas, termasuk seorang kapten tewas dalam penyergapan yang dilakukan di Kotapraja Falam, tepatnya di Jalan Falam-Kalay, Negara Bagian Chin pada Jumat lalu.
"Kami bertahan melawan bala bantuan yang datang ke Hakha. Ini dimulai sekitar jam 8 pagi. Setidaknya enam dari militer Myanmar tewas. Truk mereka terlempar dari tebing," kata juru bicara CDF Myanmar Now, seperti melansir Minggu 23 Mei.
"Pertempuran, yang berlangsung selama lebih dari tiga jam, juga memakan satu korban di pihak CDF," tambah juru bicara itu.
Juru bica CDF melanjutkan, serangan terhadap konvoi truk itu terjadi ketika warga sipil di Kotapraja Mindat, sekitar 400 km selatan Falam, diserang oleh pasukan rezim.
Sementara, Tim Administrasi Rakyat Mindat mengatakan, pasukan rezim menargetkan kendaraan yang membawa makanan dan persediaan lainnya, untuk warga sipil yang mengungsi akibat bentrokan di kawasan tersebut.
Dikatakan, serangan terhadap warga sipil pada Jumat pagi di Desa Chi Chaung dan Pu Kun, keduanya berada di bawah kendali rezim militer Myanmar.
Mereka menyerang orang-orang yang membawa jatah dan obat-obatan untuk pengungsi. Itu keji dan tidak manusiawi," Tim Administrasi Rakyat Mindat
Mindat berada di bawah kendali rezim militer Myanmar sejak melancarkan serangan besar-besaran di daerah itu pada 15 Mei. Ini diikuti oleh pertempuran di kota-kota Hakha dan Tedim, di bagian utara negara bagian itu.
Sehari setelah serangan militer di Mindat, empat tentara junta tewas dalam baku tembak di Tedim, menurut CDF. Mereka juga melakukan serangan terhadap pos keamanan dekat Universitas Hakha pada Hari Selasa yang merenggut nyawa empat tentara rezim dan menyebabkan setidaknya 14 lainnya terluka.
Pertempuran lain terjadi di jalan Hakha-Matupi pada Hari Rabu. Bentrokan itu menyebabkan tiga tentara tewas dan sedikitnya lima lainnya cedera, terang CDF. Juru bicara rezim militer tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar atas pernyataan CDF.
Media New Light of Myanmar yang dikelola negara melaporkan pada Hari Jumat, 'warga bersenjata' telah menyerang gerbang keamanan, kamp regional di Hakha sebuah kantor polisi di Kanpetlet.
Sementara, di ibu kota negara bagian Hakha, pasukan militer dilaporkan menyamar sebagai warga sipil dan menggunakan kendaraan non-militer untuk mengangkut bala bantuan dan melakukan operasi pembersihan lahan.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, CDF Hakha telah memeringatkan warga sipil setempat untuk berhati-hati saat berada di jalur lalu lintas, tidak berada di jalan antara pukul 10 malam hingga 5 pagi karena situasi rawan saat ini.
Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.