Roket Lebanon Dibalas Artileri Israel, Warga Sipil Siapkan Bunker Perlindungan
Ilustrasi serangan roket di perbatasan Lebanon-Israel. (Sumber: jns.org/Haim Azulay/Flash90)

Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel mengumumkan sejumlah roket ditembakkan ke wilayah mereka dari Lebanon pada Senin malam. Namun, roket-roket tersebut gagal mencapai pagar perbatasan.

Sebagai balasan, militer Israel (IDF) menembakkkan artileri ke arah yang diduga sumber datangnya serangan roket dari Lebanon.  

Sumber militer Lebanon mengatakan, tiga roket telah ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel.

"Tiga roket tipe Grad ditembakkan dari daerah Peternakan Shebaa, tidak jauh dari perbatasan Israel," kata sumber militer Lebanon, seperti melansir Times of Israel, Selasa 18 Mei.

Ini adalah insiden kedua kebakaran lintas batas dalam sepekan terakhir. Pada Hari Kamis pekan lali, tiga roket diluncurkan dari Lebanon menuju tetapi mendarat di Laut Mediterania, tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa.

Kendati tidak membahayakan, serangan roket pada Senin malam memicu sirene peringatan di sejumlah wilayah dekat perbatasan. Tentara Israel juga meminta warga yang berjarak 4 kilometer dari perbatasan, untuk bersiap di bunker perlindungan.

Tidak tingal diam, militer Israel membalas serangan ini dengan menembakkan artileri dalam jumlah lebih banyak ke lokasi sumber peluncuran di wilayah Lebonon. 

Melansir Reuters, sumber keamanan Lebanon mengatakan, peluru terdengar ditembakkan dari Lebanon selatan dan upaya sedang dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi. Total diperkirakan ada 22 peluru yang ditembakkan oleh artileri Israel ke wilayah Lebanon. 

Menanggapi hal ini, Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Lebanon (UNIFIL), bergerak cepat berkoordiasi dengan Angkatan Bersenjata Lebanon, setelah mendeteksi tembakan roket dari wilayah umum Rashaya Al Foukhar di utara Kfar Choub, Lebanon selatan.

Komandan UNIFIL Mayor Jenderal Stefano Del Col segera melakukan koordinasi dengan militer Lebanon dan militer Israel, untuk sama-sama menahan diri, mencegah eskalasi lebih lanjut. 

"Segera setelah kami juga mendapat informasi dari para pihak. IDF membalas dengan tembakan artileri yang diarahkan ke lokasi asal roket. IDF sekarang telah menghentikan tembakan. Kepala Misi UNIFIL tetap berhubungan dengan para pihak untuk memastikan stabilitas di daerah itu dan mengurangi ketegangan yang ada. Situasi di daerah tersebut sekarang tenang." tulis UNIFIL di Twitter.