JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan dukungannya terhadap gencatan senjata Israel-Palestina.
Hal ini diumumkan oleh Gedung Putih, Senin waktu setempat. Dalam pernyataannya juga disebut keterlibatan mitra internasional, guna mewujudkan gencatan senjata.
"Presiden Joe Biden nyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan itu," kata Gedung Putih melansir Reuters, Selasa 18 Mei.
Israel diketahui terus menghantam Gaza dengan serangan udara pada Hari Senin dan militan Palestina meluncurkan lebih banyak roket ke kota-kota Israel.
Setidaknya 212 warga Palestina telah tewas, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, dalam pertempuran yang berlangsung lebih dari seminggu, menurut pejabat kesehatan Gaza. Sementara di pihak Israel, sepuluh orang tewas, termasuk dua anak-anak.
"Presiden Biden mendorong Israel untuk melakukan segala upaya untuk memastikan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah. Presiden menegaskan kembali dukungan tegasnya untuk hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu," lanjut pernyataan tersebut.
Terpisah, desakan terhadap Joe Biden untuk lebih aktif dalam penanganan masalah Israel-Palestina di dalam negeri juga kian besar. Anggota parlemen dari Partai Demokrat yang mendukungnya, termasuk yang vokal mendorong Joe Biden.
"Perhitungan kami pada titik ini adalah melakukan percakapan di belakang layar adalah pendekatan paling konstruktif yang dapat kami ambil," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.
BACA JUGA:
Namun, para pendukung pemerintahan Presiden Joe Biden menuntut tindakan yang lebih cepat, agar konflik bersenjata Israel-Palestina tidak semakin berlarut-larut.
"Kami benar-benar frustrasi karena pemerintahan tidak bergerak dengan lebih mendesak," kata Logan Bayroff, juru bicara J Street, kelompok lobi pro-Israel liberal.
Sebelumnya, dua puluh delapan senator, lebih dari setengah kaukus Partai Demokrat, mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu yang menyerukan gencatan senjata segera, untuk mencegah hilangnya nyawa warga sipil dan eskalasi konflik lebih lanjut.