Waspada! Bepergian Punya Surat Bebas COVID-19 Bukan Berarti Tak Bisa Tertular
Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (UI), Soedjatmiko mengingatkan, orang yang bepergian dan telah memiliki surat bebas COVID-19 dari hasil tes negatif bukan berarti tak dapat tertular virus di perjalanan.

"Sudah tes genose, sudah swab antigen, PCR, hasilnya negatif, Dianggap tidak menularakan orang lain dan di perjalanan tidak akan tertular. Ini tidak betul," kata Sujatmiko dalam diskusi virtual ditayagkan Youtube Kemenkominfo TV, Kamis, 20 Mei.

Walaupun hasil tes negatif COVID-19, jika pelaku perjalanan berkerumun, mereka masih bisa tertular ke orang lain. Sebab, maksud dari hasil tes negatif artinya sampai hari tes itu belum tertular virus corona. 

"Bisa saja selama di perjalanan atau hari berikitya anda positif tertular dari orang lain. Bukan berarti anda kebal terhadap COVID," ujarnya.

 

Soedjatmiko paham bahwa jarak kursi tiap pelaku perjalanan sudah diatur dengan kapasitas yang terbatas. Selain itu, semua pelaku perjalanan juga telah memiliki surat bebas COVID-19.

Namun, ia menegaskan akurasi tes COVID-19 hanya berkisar antara 80 sampai 95 persen. Bisa saja orang yang telah memiliki hasil negatif COVID-19 tapi sebenarnya positif.

"Tidak ada tes yang 100 persen. Artinya, kalau ada 100 orang yang negatif, kemungkinan 5 sampai 20 orang sbenarnya positif tapi belum atau tidak terdeteksi oleh tes tersebut, sehingga bisa saja selama di perjalanan, 5-20 orang dapat menularkan ke orang-orang di sekitarnya," pungkasnya.