Bagikan:

JAKARTA – Trend peningkatan kasus COVID-19 belakangan ini menjadi perhatian pemerintah. Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat memastikan hingga kini belum ada warga Kota Sukabumi tertular COVID-19 varian Omicron subvarian baru baik BA.4 maupun BA.5.

"Kasus COVID-19 di Kota Sukabumi dalam beberapa pekan terakhir ini memang terjadi fluktuasi, tetapi dari hasil pemeriksaan terhadap seluruh pasien terkonfirmasi positif, belum ditemukan adanya yang tertular Omicron subvarian BA.4 maupun BA.5," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriyana, mengutip Antara, Jumat, 23 Juli.

Menurut Wahyu, bukan berarti Omicron subvarian ini tidak akan masuk ke wilayah Kota Sukabumi. Maka dari itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dini khususnya mereka yang bepergian ke luar kota minimalnya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Katanya, meskipun mayoritas warga Kota Sukabumi sudah mendapatkan vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster, bukan berarti tidak bisa tertular virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, China ini. Hanya saja mereka yang sudah menjalani vaksinasi gejalanya jauh lebih ringan dibandingkan yang belum divaksinasi saat tertular COVID-19.

Maka dari itu, vaksin ini sangat penting untuk imunitas tubuh dari serangan virus mematikan ini. Selain itu, walaupun saat ini kasus COVID-19 di Kota Sukabumi sudah sangat melandai, tapi masyarakat harus tetap waspada sebab virusnya masih bisa menyerang siapa pun.

"Jangan abaikan imbauan pemerintah terkait penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah apalagi di pusat keramaian, kerumunan maupun tetap beraktivitas warga yang ruangannya tertutup atau minim ventilasi," katanya pula.

Wahyu juga mengatakan pada Jumat (22/7), pihaknya mencatat masih ada sembilan warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri atau berkurang satu pasien dari hari sebelumnya, Kamis (21/7), jumlah pasien sebanyak 10 orang.

Adapun total keseluruhan dari awal 2022 sebanyak 3.120 pasien, 3.104 pasien sudah dinyatakan sembuh, 9 pasien masih menjalani isolasi mandiri dan tujuh pasien meninggal dunia. Mayoritas warga yang tertular COVID-19 setelah melakukan perjalanan ke luar kota di daerah tersebut tengah terjadi peningkatan kasus COVID-19.