IPW Desak Kapolri Bentuk TGPF Usut Kasus Polisi Tembak Polisi
ILUSTRASI PIXABAY

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabara -sebelumnya ditulis Brigadir J- yang ditembak Bharada E. Pembentukan tim ini agar penanganan kasus berimbang.

"Mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Pencari Gabungan Pencari Fakta atas tewasnya Brigadir Nopryansah Josua Hutabarat," ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangannya, Senin, 11 Juli.

Dorongan untuk membentuk tim TGPF ini karena saat ini penanganan kasusnya dilakukan oleh Propam Polri. Di mana, notabenenya lokasi penembakan merupakan kediaman dari Kadiv Propam.

Selain itu, penanganan oleh TGPF juga bertujuan untuk menghilangkan adanya distorsi selama penyelidikan kasus ini.

"Locus delicti terjadi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Karena itu agar tidak terjadi distorsi penyelidikan maka harus dilakukan oleh Tim Pencari Fakta yang dibentuk atas perintah Kapolri bukan oleh Propam," ucapnya.

"Dengan begitu, pengungkapan kasus penembakan dengan korban anggota Polri yang dilakukan rekannya sesama anggota dan terjadi di rumah petinggi Polri menjadi terang benderang," sambung Sugeng.

Menurutnya, tujuan pembentukan TGPF pun agar masyarakat tak menebak-nebak alias berspekulasi di balik kasus itu. Sebab, saat ini banyak dugaan yang beredar dalam insiden tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabara

"Peristiwa ini sangat langka karena terjadi disekitar Perwira Tinggi dan terkait dengan Pejabat Utama Polri. Anehnya, Brigpol J merupakan anggota Polri pada satuan kerja Brimob itu, selain terkena tembakan juga ada luka sayatan di badannya," kata Sugeng.

Brigadir Nopryansah Yosua Hutabara tewas ditembak polisi lainnya, Bharada E, pada Jumat, 8 Juli. Aksi penembakan disebut terjadi di rumah pejabat Polri di kawasan, Jakarta Selatan.

Aksi penembakan ini bermula saat Brigadir J masuk ke rumah salah satu pejabat tinggi Polri yang berada di kawasan Perumahan Dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kemudian, datang Bharada E dan melihat Brigadir J. Mereka yang disebut tak saling kenal itu sempat cekcok. Hingga akhirnya, saling tembak dan menyebabkan Brigadir J tewas.

Dari informasi yang beredar, Brigadir J merupakan ajudan dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Hanya saja, belum ada konfirmasi mengenai hal tersebut.