Sukabumi Masih Aman dari Varian Delta, Satgas COVID Tegas Tetap Minta Warga Waspada!
Peta perkembangan sebaran kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Minggu (Foto: ANATARA-HO/Satgas)

Bagikan:

SUKABUMI - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memastikan belum ada warga di daerah itu yang tertular atau terkonfirmasi positif COVID-19 varian delta.

"Hingga saat ini kami belum menerima laporan adanya warga yang terifeksi COVID-19 jenis baru ini, namun warga harus tetap waspada karena beberapa daerah tetangga sudah ada warganya yang terkonfirmasi positif COVID-19 varian delta," kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia seperti dikutip dari Antara, Senin, 12 Juli. 

Informasi yang dihimpun, varian delta ini menyebar di sembilan daerah di Jabar, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Depok, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang.

Namun, belum lama ini Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan bahwa varian delta sudah ada di Kota Bogor. Maka dari itu, Kabupaten Sukabumi yang berbatasan langsung dengan Bogor mengimbau masyarakatnya untuk selalu waspada.

Menurut Eneng, meskipun hingga saat ini belum ada laporan terkait kasus penyebaran COVID-19 jenis baru tersebut di kabupaten tersebut, pencegahan harus dimaksimalkan dengan melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, petugas keamanan, relawan dan berbagai elemen masyarakat.

Selain itu, katanya, dengan diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat diharapkan bisa mencegah masuknya virus tersebut melalui penyekatan yang dilakukan petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dinas perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sukabumi dan instansi terkait penanganan COVID-19 lainnya.

Menurut dia, varian delta ini memiliki daya tular yang lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya, sehingga masyarakat diimbau untuk meningkatkan kehati-hatian dalam beraktivitas, khususnya di luar rumah, dan mengurangi mobilitas, apalagi keluar masuk daerah rawan penyebaran virus ini.

"Virus ini tidak berpindah tempat, tetapi manusia yang memindahkannya (menularkan). Untuk itu, disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19," ujarnya.

Sementara itu, hingga Minggu, 11 Juli kemarin, total terkonfirmasi positif di Sukabumi sebanyak 7.560 pasien, sembuh 6.155 orang, masih menjalani isolasi 1.111 pasien dan meninggal dunia 294 orang.