BATAM - Warga diminta tidak panik menghadapi penularan lokal COVID-19 varian omicron di Kota Batam dan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau.
"Masyarakat jangan dipusingkan masalah Omicron, sama saja ini dan masih COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Muhammad Bisri melalui sambungan telepon di Batam, Kamis 27 Januari.
Ia menegaskan, penanganan, pengobatan dan cara penghindaran paparan Omicron sama dengan varian yang beredar sebelumnya.
Meski begitu, ia menyatakan masyarakat tetap harus waspada, menghindari diri dari risiko penularan.
"Masyarakat agar waspada, resah tidak ada gunanya, khawatir tidak ada gunanya, takut enggak ada gunanya. Yang berguna itu kalau kita waspada, mau menjaga diri hindari risiko penularan, itu baru ada gunanya," kata dia dikutip Antara.
BACA JUGA:
Berdasarkan data BTKLPP Batam, enam warga Kepri tertular COVID-19 varian Omicron, seorang di antaranya warga Karimun, lima orang warga yang lainnya berdomisili di Kota Batam, berdasarkan pemeriksaan PCR SGTF.
Ia mengatakan, warga Batam yang dinyatakan tertular Omicron di antaranya baru saja bepergian dari Jakarta. Dan ada pula yang tertular dengan transmisi lokal.
Namun, ia memastikan hingga kini belum ada klaster Omicron di Batam, karena warga yang terkonfirmasi positif itu terpisah-pisah.
Pihaknya kini memantau perkembangan penularan COVID-19 selama beberapa hari ke depan untuk mengetahui penyebaran Omicron di daerah perbatasan.
"Apakah ini berkembang luas, ini yang kami amati. Jadi apakah menjadi klaster karena penularan cepat selama beberapa hari ke depan. kami tes, 'tracing'," ujarnya.
Senada dengan Bisri, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi juga meminta warga tidak khawatir berlebihan dengan penyebaran Omicron di Batam.
"Gejalanya ringan, atau tanpa gejala. Cuma karena begitu mudah menular, itu yang dikhawatirkan," imbuhnya.