KEPRI - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Tjetjep Yudiana, meminta aparat dan pemerintah setempat mewaspadai penularan Omicron BA.4 dan BA.5 mulai dari perbatasan daerah.
Adapun akses transportasi laut dan udara dari Pulau Jawa dan Jakarta menuju Kepri kini berjalan normal seperti sebelum pandemi.
"Waspada tanpa rasa takut dan panik. Itu yang dibutuhkan," kata mantan Kadis Kesehatan Kepri itu di Tanjungpinang, Kepri, Jumat 17 Juni.
Tjetjep menyebutkan, mobilitas penduduk antardaerah dari dan ke pelabuhan dan bandara di Kepri berpotensi menyebabkan penularan. Apalagi saat ini, kasus aktif COVID-19 salah satunya di DKI Jakarta, meningkat tajam.
Dia bilang, kewaspadaan masyarakat dan aparat pemerintahan harus diikuti dengan kedisiplinan penggunaan masker, terutama di tempat keramaian, meski di ruang terbuka.
Menurut Tjetjep, masyarakat tidak panik menghadapi COVID-19, tidak seperti kondisi tahun 2020-2021. Hal itu disebabkan imun atau kekebalan tubuh masyarakat sudah terbentuk secara alami maupun melalui vaksinasi COVID-19.
"Kondisi sekarang jauh lebih baik lantaran jumlah warga yang tertular COVID-19 sedikit, dan jumlah yang meninggal dunia, sedikit," ucapnya.
BACA JUGA:
Tjetjep mengungkapkan, sampai sekarang belum ditemukan pasien yang tertular Omicron BA.4 dan BA.5. Rata-rata pasien COVID-19 tertular Omicron sehingga cepat sembuh, tidak seperti saat Delta, varian COVID-19 menyerang masyarakat tanpa ampun.
Tingkat kematian pasien yang tertular Omicron juga relatif sedikit.
"Ada penambahan satu kasus aktif baru COVID-19 di Batam sehingga jumlah pasien di kota ini menjadi tiga orang. Di Karimun ada dua kasus aktif sejak beberapa hari lalu, mudah-mudahan segera pulih," tandasnya.