Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito kembali menegaskan, mudik pada Lebaran tahun ini dilarang untuk semua masyarakat.

Untuk itu, Wiku meminta operator seluler untuk memperkuat jaringan internet selama bulan Ramadan hingga Idulfitri 1442 Hijriah untuk menunjang silaturahmi warga secara online seperti panggilang video (videocall).

"Pemerintah meminta kepada seluruh operator telekomunikasi untuk menyediakan layanan komunikasi yang berkualitas dan terjangkau sehingga masyarakat yang ingin bersilaturahmi cara virtual dapat melakukannya dengan baik," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 22 April.

Wiku memahami bahwa mudik merupakan sebuah tradisi yang sudah melekat pada masyarakat Indonesia. Mudik menjadi momen saling bermaafaat kepada keluarga, khususnya pada orang tua.

Namun, Wiku menegaskan, meskipun pelaku perjalanan saat mudik telah mengantongi hasil tes COVID-19 negatif sebelum bepergian, hal itu tidak menjamin mereka terhindar dari virus corona.

"Walaupun masyarakat sudah memiliki surat hasil tes negatif, tidak berarti bebas sepenuhnya dari COVID-19. Peluang tertular di perjalanan ke kampung halaman selalu terbuka," ungkap Wiku.

Apabila hal ini terjadi, hal ini akan membahayakan keluarga di kampung halaman. Para orang tua, jika tertular COVID-19, memiliki risiko dampak gejala berat yang cukup besar. Mengingat, mereka merupakan kelompok rentan.

"Bagi keluarga kita yang lansia, ini tentunya menjadi risiko yang sangat berbahaya. Pemerintah meminta masyarakat untuk bertindak secara bijak menyikapi pandemi ini silaturahmi kepada keluarga di kampung halaman dapat dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan teknologi komunikasi," jelasnya.