Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menerbitkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) Indosat Ooredo untuk menyelenggarakan layanan 5G di Tanah Air.

Selain itu, Menteri Kemenkominfo Johnny G Plate juga meminta operator seluler tak membiarkan jaringan 4G terbengkalai. Mengingat banyak wilayah seperti 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) yang belum merasakan jaringan internet. 

“Sehingga dengan demikian akan terjadi koeksistensi di mana layanan 4G untuk wilayah nasional dan layanan 5G initial commercial operation untuk selected area atau area yang dipilih,” ungkap Johnny.

Menurut Johnny, pemerintah akan melakukan farming dan refarming spektrum frekuensi untuk memungkinkan penggelaran 5G yang lebih efisien. Sekaligus mendukung pemanfaatan 4G yang juga semakin optimal.

“Pembangunan 5G ini akan melakukan perubahan cara kita untuk mengisi dunia digital kita, mengingat kecepatan yang luar biasa latensinya yang rendah. Karenanya juga, saya berharap bahwa penggelaran 4G untuk mendukung sebagai tulang punggung transformasi digital kita dan inisial commercial operation 5G dapat kita manfaatkan secara maksimal, secara optimal dan secara cerdas untuk kepentingan pembangunan negara kita, dan secara khusus untuk kepentingan pembangunan masyarakat kita,” jelas Johnny.

Sementara itu, BAKTI Kominfo juga telah mempersiapkan pembangunan BTS jaringan 4G untuk 7.904 desa dan kelurahan di wilayah 3T. Hal ini bertujuan untuk mempersempit kesenjangan digital dengan sumber pembiayaan yang berasal dari APBN.

Sebaran lokasi pembangunan terbagi dalam 5 paket yang terdiri atas 9 area, di mana mayoritas area berada di wilayah Papua dan Papua Barat. Langkah ini juga didukung Kerja Sama Operasi (KSO) dengan operator seluler Indonesia melalui seleksi ketat yang akan berakhir pada Juli hingga Agustus mendatang.