Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) akan membangun Base Transciever Station (BTS) jaringan 4G untuk 7.904 desa dan kelurahan di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).

Hal ini bertujuan untuk mempersempit kesenjangan konektivitas internet dan telekomunikasi di kota-kota besar. Sebaran lokasi pembangunan terbagi dalam 5 paket yang terdiri atas 9 area, termasuk wilayah Papua dan Papua Barat.

Langkah ini juga didukung Kerja Sama Operasi (KSO) dengan operator seluler Indonesia. Ada beberapa syarat yang harus ditempuh operator seluler untuk menjadi mitra BAKTI Kominfo dalam penyediaan jaringan 4G di wilayah 3T.

"Jadi selain persyaratan administrasi yang tentunya di dalamnya ada persyaratan keuangan dan juga kemampuan dalam menerapkannya, juga ada persyaratan teknis, seperti core network yang mereka sediakan," ungkap Direktur Infrastruktur BAKTI Dhia Anugrah Febriansa, dalam Webinar Penyelenggaraan Layanan Seluler pada BTS 4G di Wilayah 3T dalam Rangka Transformasi Digital, Jumat 11 Juni.

Ada pula perysaratan bisnis, di mana operator seluler bisa menyewa menara BTS yang telah dibangun untuk slot jaringan telekomunikasi. Mengingat model kerja sama ini dapat meringankan operator dalam pembangunan infrastruktur menara. 

"Karena BAKTI selaku Badan Layanan Umum (BLU) melakukan KSO, maka yang namanya sewa dan sharing itu adalah salah satu model kerja sama bisnis yang nanti akan kami masukan sebagai satu syarat," imbuhnya Dhia.

Seperti diketahui, penetapan KSO adalah bagian tugas BAKTI Kominfo, memastikan hak masyarakat Indonesia mendapatkan layanan yang berkualitas, terjangkau, dan terjamin keberlangsungannya. BAKTI Kominfo juga harus memastikan tidak ada satupun yang tertinggal ketika proses transformasi digital berjalan di Tanah Air.

Selain itu, BAKTI Kominfo juga akan menjalankan mekanisme seleksi akuntabel dan transparan. Termasuk bertanggung jawab dalam memelihara infrastruktur BTS 4G.

"Jadi kalau tidak meleset, jadwalnya itu di akhir bulan Juli kami mengakhiri proses seleksinya atau selambat-lambatnya di bulan Agustus, karena diharapkan di akhir 2021, sudah ada infrastruktur yang selesai dibangun sehingga bisa segera dioperasikan oleh operator untuk segera menyediakan layanan," ujar Dhia.